KHABAR, PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dengan memprioritaskan rehabilitasi infrastruktur sekolah di seluruh wilayah provinsi.
Dinas Pendidikan Kalteng mengalokasikan anggaran sebesar Rp60 miliar pada tahun 2025 untuk mempercepat pelaksanaan program tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, M Reza Prabowo, menyatakan bahwa pelaksanaan rehabilitasi dilakukan secara bertahap dan berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
Ia menegaskan bahwa setiap pembangunan harus dirancang berdasarkan skala prioritas yang tepat agar tidak terjadi pemborosan.
“Kita mau start di minggu ini. Karena kita membangun itu harus ada skala prioritas. Semua yang diadakan harus benar-benar berdasarkan kebutuhan. Jangan sampai kita membangun atau memberikan sesuatu yang tidak dibutuhkan sekolah,” ujar Reza saat ditemui di SMA Negeri 3 Palangka Raya, Selasa (10/6/2025).
Skema Pendanaan Ganda: APBD dan APBN
Selain mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemprov Kalteng juga mengajukan permohonan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program revitalisasi sekolah.
Reza menyebutkan bahwa pengajuan tersebut saat ini masih dalam proses di pemerintah pusat.
“Kalau dari APBN, kita juga ada program revitalisasi sekolah. Tapi sementara ini masih proses pengusulan. Kalau sudah ada, pasti kami informasikan,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan agar perbaikan fasilitas pendidikan tidak hanya bergantung pada dana daerah, namun juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Mekanisme Usulan Berdasarkan Kebutuhan Sekolah
Untuk memastikan program tepat sasaran, setiap sekolah diwajibkan mengajukan proposal sesuai kebutuhan masing-masing.
Proposal-proposal tersebut dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan Kalteng untuk dilakukan pemetaan kebutuhan secara menyeluruh.
Dari pemetaan inilah ditentukan skala prioritas pembangunan yang akan dilakukan terlebih dahulu.
“Proposal dari sekolah kita himpun. Lalu kita petakan kebutuhan berdasarkan skala prioritas, seperti toilet, pagar, ruang kelas, dan sebagainya. Tidak bisa semuanya langsung, karena membangun 422 sekolah itu butuh waktu panjang dan biaya yang besar,” tegas Reza.
Harapan Peningkatan Kualitas Belajar-Mengajar
Dengan pelaksanaan program rehabilitasi dan revitalisasi ini, pemerintah berharap kondisi infrastruktur sekolah di Kalteng akan jauh lebih memadai.
Fasilitas pendidikan yang nyaman dan layak diyakini mampu mendukung proses belajar-mengajar secara optimal, baik bagi siswa maupun para guru.
Langkah ini menjadi salah satu bagian dari upaya strategis Pemprov Kalteng dalam meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia di daerah.(asp)