KHABAR, PALANGKA RAYA – Generasi muda, khususnya mahasiswa di Kalimantan Tengah, diharapkan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Harapan itu disampaikan dalam acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), Senin, 14 Oktober 2025, di Aula Rahan Gedung Rektorat UPR.
Acara tersebut dihadiri ratusan mahasiswa, pelaku UMKM, dan perwakilan lembaga keuangan.
Mahasiswa Harus Pahami Investasi dan Risiko
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Primandanu Febriyan Aziz menegaskan pentingnya mahasiswa memahami pengelolaan keuangan pribadi dan investasi yang bijak.
“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa investasi bukan sekadar tren, tetapi sarana untuk membangun masa depan. Karena itu, pahami risikonya, pelajari instrumennya, dan berinvestasilah di tempat yang legal serta aman,” ujar Primandanu.
Ia juga mengutip nasihat investor dunia Warren Buffet:
“The best investment you can make is an investment in yourself, the more you learn, the more you will earn.”
Menurut Primandanu, hasil survei nasional menunjukkan tingkat literasi keuangan Indonesia baru mencapai 66 persen, sementara tingkat inklusi keuangan 80 persen. Namun, sektor pasar modal masih tertinggal, dengan literasi hanya 17 persen dan inklusi 2 persen.
“Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat,” tambahnya.
Kampus Jadi Basis Edukasi Finansial
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UPR, Wijanarka, menyampaikan apresiasi kepada OJK atas kepercayaannya menjadikan kampus UPR sebagai tuan rumah kegiatan BIK 2025.
“Kegiatan ini relevan dengan kebutuhan mahasiswa dalam membangun kesadaran pengelolaan keuangan pribadi. UPR telah memasukkan materi literasi keuangan dalam kegiatan pengenalan kampus sejak dua tahun terakhir untuk mencegah mahasiswa terjerat pinjaman online dan perilaku konsumtif,” jelasnya.
Wijanarka menegaskan komitmen kampus untuk melahirkan generasi muda yang cerdas finansial, mandiri, dan bijak dalam mengambil keputusan keuangan.
Ia juga berharap kerja sama antara UPR dan OJK terus berlanjut dalam bentuk inovasi pendidikan keuangan yang aplikatif dan berkelanjutan.
Inklusi Keuangan untuk Semua
Dengan tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akses keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab.
Kehadiran mahasiswa sebagai peserta utama menunjukkan bahwa masa depan literasi keuangan Indonesia dimulai dari kampus — dari ruang kuliah menuju masyarakat yang lebih sadar finansial, sehat, dan berdaya secara ekonomi.