Persiapan apel pengamanan VVIP pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden: TNI Siapkan Pengamanan Ketat dengan Sniper dan Anti-Drone

Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2024. Untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara penting tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan pengamanan ekstra ketat, termasuk sniper dan teknologi anti-drone.

Pengamanan VVIP menjadi prioritas utama dalam pelantikan ini. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa pengamanan ring 1 akan dikelola oleh pasukan khusus Paspampres, yang dilengkapi dengan sniper dan teknologi anti-drone untuk mencegah ancaman dari udara.

“Ya jadi semua kita kerahkan untuk pengamanan khususnya VVIP untuk ring 1 dari paspampres lengkap dengan sniper dan anti drone dan ring 2, 3 pasukan TNI dan kepolisian,” ujar Jenderal Agus Subiyanto dalam keterangan pers di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).

Pengawasan Siber: TNI dan Polri Koordinasi Ketat

Selain ancaman fisik, potensi ancaman siber juga menjadi fokus utama.

Jenderal Agus menegaskan bahwa TNI telah menyiapkan tim khusus untuk memantau dan mencegah serangan siber yang dapat mengganggu proses pelantikan.

Tim siber ini bekerja sama dengan Polri dan kementerian terkait untuk memantau situasi secara real-time.

“Ya kita selalu memantau dengan satuan siber yang kita punya, dan koordinasi dengan yang ada di Polri dengan di kementerian,” tambahnya.

TNI tidak hanya mempersiapkan pengamanan fisik dan siber, tetapi juga terus melakukan mitigasi terhadap berbagai potensi ancaman sebelum, selama, dan setelah acara pelantikan. Jenderal Agus menekankan pentingnya kerja sama dengan Polri dan badan intelijen setempat, khususnya di wilayah Jakarta, untuk memastikan bahwa setiap potensi ancaman dapat dicegah.

“Ya kita mitigasi terus sebelum, saat pelaksanaan dan setelah kegiatan acara terkait dengan ancaman tersebut berkoordinasi dengan Polri dan satuan intelejen yang ada di wilayah terutama khususnya di Jakarta,” jelasnya.

Kesiapan TNI dalam Menghadapi Ancaman

Keamanan pada acara pelantikan ini menjadi prioritas mutlak bagi TNI. Selain sniper dan anti-drone, TNI juga mengerahkan pasukan khusus yang telah dilatih untuk menghadapi berbagai skenario ancaman. Langkah ini dilakukan guna memastikan pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan lancar tanpa gangguan yang berarti.

Keberadaan teknologi anti-drone merupakan inovasi penting dalam menghadapi ancaman modern. Drone seringkali digunakan dalam tindakan teroris atau ancaman lain yang bersifat siber dan fisik. Dengan menyiagakan anti-drone, TNI menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman yang mungkin terjadi.

Pelantikan kali ini melibatkan kolaborasi yang sangat erat antara berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, hingga kementerian terkait. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk pengamanan fisik, tetapi juga dalam rangka menjaga kestabilan siber yang menjadi salah satu faktor penting di era digital saat ini.

Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya sinergi antara semua pihak dalam menjaga kelancaran acara pelantikan. Setiap sektor telah dipersiapkan secara maksimal untuk memastikan tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang memiliki niat jahat.

More From Author

Persiapan apel pengamanan VVIP pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Staf Khusus untuk Wakil Presiden Terpilih Gibran: Tugas, Fungsi, Hak, dan Fasilitas

Persiapan apel pengamanan VVIP pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

KPK Dukung Pembentukan Korps Pemberantasan Korupsi di Bawah Polri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *