BPBD Tangani 384 Aduan Bencana Sepanjang 2024 di Palangka Raya

KHABAR, Palangka Raya – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya mencatat telah menangani 384 aduan masyarakat terkait kebencanaan sepanjang tahun 2024 berdasarkan data SP4N LAPOR per Selasa 7 Januari 2025.

Data Penanganan Pengaduan Kebencanaan

BPBD Kota Palangka Raya menerima laporan masyarakat mengenai berbagai kejadian bencana di sejumlah wilayah.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi mengatakan dari jumlah aduan tersebut, instansinya telah menindaklanjuti berbagai klasifikasi permasalahan kebencanaan.

Hendrikus menegaskan penanganan bencana menjadi prioritas untuk memastikan keselamatan warga.

“Respons penanganan dari BPBD menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang membutuhkan,” ucap Hendrikus, Selasa 7 Januari 2025.

Aduan yang paling banyak dilaporkan masyarakat meliputi evakuasi pohon tumbang, banjir, serta penanganan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Laporan tersebut datang dari berbagai kecamatan dengan karakteristik kerawanan bencana yang berbeda.

BPBD memastikan seluruh aduan yang masuk dipantau melalui sistem pengelolaan pengaduan nasional berbasis daring.

Penanganan Karhutla di Musim Kemarau

BPBD mencatat sejumlah kejadian karhutla signifikan yang memerlukan tindak cepat selama periode kemarau 2024.

Petugas dikerahkan untuk memadamkan titik api yang terdeteksi di lapangan.

Upaya pencegahan juga dilakukan agar kebakaran tidak meluas dan merugikan masyarakat sekitar.

Koordinasi lapangan dilakukan dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan karhutla berjalan efektif.

Evakuasi Pohon Tumbang dan Dampak Cuaca Ekstrem

Selain karhutla, aduan mengenai pohon tumbang tercatat cukup dominan sepanjang 2024.

Peristiwa itu umumnya terjadi akibat cuaca ekstrem dan angin kencang.

“Setiap proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat termasuk petugas di lapangan,” jelasnya.

Evakuasi dilakukan pada lingkungan permukiman, fasilitas umum, dan badan jalan yang terdampak.

BPBD menegaskan kesiapsiagaan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan aktivitas masyarakat.

Koordinasi Penanganan Banjir

Terkait penanganan banjir, BPBD bekerja sama dengan instansi terkait dalam memantau potensi genangan.

Pengawasan dilakukan melalui survei dan pemetaan wilayah rawan banjir.

Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk mempercepat respons saat curah hujan meningkat.

BPBD mengupayakan mitigasi agar dampak banjir terhadap aktivitas warga dapat diminimalkan.

Komitmen Kolaboratif untuk Pengurangan Risiko Bencana

“BPBD akan terus menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai stakeholder, termasuk organisasi non-pemerintah, dan relawan untuk memperluas jangkauan dan efektivitas penanganan bencana di wilayah Kota Palangka Raya,” pungkas Hendrikus.

BPBD menilai strategi kolaborasi dibutuhkan agar penanggulangan kebencanaan lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Peningkatan edukasi kebencanaan kepada masyarakat juga menjadi bagian dari upaya pengurangan risiko bencana daerah.

Melalui laporan masyarakat, BPBD berharap sistem deteksi dini dan penanganan darurat semakin responsif.

(MC Kota Palangka Raya/Gusti/ndk)

Target Swasembada Jagung 2025 Di Kalteng, Ini Ada Catatan Penting-nya

Dinas TPHP Kalteng Sumbang Data Akurat, Ekonomi Daerah Terbantu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *