Tarian Dayak Kalteng Tampil Di Pantai Melasti Bali, Fairid: Promosi Sangat Strategis

KHABAR, BALI – Seni budaya Kalimantan Tengah kembali mencuri perhatian publik nasional dan wisatawan mancanegara melalui kolaborasi Tari Adat Dayak Kalteng dan Tari Kecak Bali dalam agenda Harmoni Budaya Nusantara, Gelar Seni Bersama Palangka Raya Kalteng – Kuta Selatan Bali.

Kegiatan ini digelar di Panggung Budaya Praharsacitta, Desa Ungasan, kawasan Pantai Melasti Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (15/12/2025).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin bersama jajaran pemerintah kota dan tamu undangan.

Apresiasi untuk Penari Muda Berprestasi

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan bahwa keterlibatan para penari muda merupakan bentuk penghargaan atas capaian mereka sebagai pemenang lomba kesenian tingkat nasional.

“Penampilan para penari muda di Pantai Melasti ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang mengharumkan nama Kota Palangka Raya di kancah nasional,” kata Fairid Naparin didampingi Ketua TP PKK Palangka Raya Avina Farid Naparin usai pertunjukan.

Ia menegaskan bahwa panggung budaya di kawasan wisata Bali menjadi ruang strategis untuk memperkenalkan seni Dayak Kalteng ke audiens yang lebih luas.

“Mengingat pada seni pertunjukan Tari Kecak di Pantai Melasti ini disaksikan wisatawan mancanegara, maka penampilan penari muda bertalenta dari Palangka Raya ini sangat strategis untuk media promosi seni budaya kita secara langsung,” katanya.

Seni Budaya sebagai Investasi Jangka Panjang

Fairid Naparin menekankan pentingnya seni dan budaya sebagai bagian dari pembentukan karakter generasi muda sekaligus aset pembangunan daerah.

Ia menilai pementasan seni budaya dapat menjadi motivasi bagi anak muda untuk menjaga dan melestarikan adat Dayak.

“Pengembangan seni dan budaya tentunya diharapkan menjadi investasi jangka panjang yang berdampak pada peningkatan PAD berkelanjutan,” ucap Fairid.

Ia mencontohkan Kabupaten Badung yang sekitar 80 persen pendapatan asli daerahnya berasal dari sektor pariwisata dengan nilai triliunan rupiah.

“Harapannya Kota Palangka Raya bisa melakukan hal serupa,” lanjutnya.

Ragam Tarian dan Musik Dayak Kalteng

Dalam pementasan tersebut, rombongan seni Kota Palangka Raya menampilkan sejumlah karya khas Dayak Kalimantan Tengah.

Tarian yang ditampilkan meliputi:

  • Tarian Wadian Dadas
  • Tarian Mandau Apang

Pertunjukan dilanjutkan dengan lantunan etnik Karungut Dayak yang disusul lagu Tatu Hiang dan Oh Palangkaraya.

Rangkaian acara ditutup dengan tarian Manasai yang melibatkan penari Palangka Raya, penari Kecak Bali, serta wisatawan yang hadir.

Para peserta menari bersama dalam formasi melingkar dan bergerak perlahan mengelilingi area pertunjukan.

Dukungan Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati Idris, menyatakan pihaknya akan memfasilitasi kerja sama antar daerah dalam pengembangan seni budaya.

Dukungan tersebut akan dilakukan melalui Dewan Kesenian Daerah dan Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan.

Ia berharap kolaborasi Tari Kecak Bali dan Tari Dayak Kalimantan Tengah dapat memperkuat pelestarian adat budaya di Kota Palangka Raya.

(MC Kota Palangka Raya/zuwai/ndk)

Pemprov Kalteng Integrasikan Sawit Dan Sapi Lewat Program SISKA

Forkopimda Palangka Raya Belajar Ke Badung, Apa Yang Ingin Diadopsi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *