Inflasi Kalteng Melonjak, Bagaimana Pemerintah Atasi Harga Cabai Rp 95.000?

KHABAR, PALANGKA RAYA – Menjelang libur hari besar, Pemprov Kalteng terus memperkuat langkah pengendalian inflasi untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil, terutama minyak goreng, cabai rawit, dan daging ayam.

Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengimbau semua instansi vertikal dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota dalam memantau harga kebutuhan pokok.

Menurut Yuas Elko, penting bagi OPD untuk mendata harga-harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng Minyakita yang sudah ditetapkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter berdasarkan Permendag Nomor 18 Tahun 2024. “Bagi OPD, bagaimana arahan dari Kementerian tadi, Minyak Goreng Minyakita agar benar-benar kita data di kabupaten/kota, kemudian dilanjutkan lagi pemantauan harga, pencatatan di pedagang besar, juga kerja sama dengan TPID kabupaten/kota,” tegasnya, Kamis (23/1/2025).

Fokus pada Pengawasan Harga Minyak Goreng dan Cabai Rawit

Yuas menekankan pentingnya pengawasan di lapangan, terutama menjelang libur hari besar. Ia meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk memastikan harga minyak goreng di pasar tetap sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. “Secara teknis, Dinas Perdagangan perlu pemantauan di lapangan, mungkin di Palangka Raya dan sekitarnya, untuk mengecek harga-harga di pasar menjelang libur hari besar sekitar 4 hari lagi. Ini saran, ya,” tambahnya.

Selain minyak goreng, harga cabai rawit yang melambung tinggi juga menjadi perhatian. Berdasarkan data per 17 Januari 2025, harga cabai di beberapa daerah di Kalteng, seperti Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai Rp 95.000 per kilogram, Sukamara dan Palangka Raya yang harga cabainya Rp 90.000 per kilogram, menunjukkan lonjakan harga yang signifikan.

Edukasi Budidaya Cabai untuk Meringankan Beban Masyarakat

Untuk mengatasi tingginya harga cabai, Yuas mengusulkan agar Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu-ibu ASN dan Dharma Wanita, untuk menanam cabai di pekarangan rumah. “Kita perlu membudidayakan cabai. Edukasi kepada rumah tangga ASN, misalnya ibu-ibu ASN dan Dharma Wanita, untuk melakukan penanaman di sekitar rumah agar dapat mengurangi harga cabai yang menjadi masalah nasional hingga lokal,” ungkapnya.

Menjaga Stok Daging Ayam

Selain itu, Yuas juga menyoroti pentingnya menjaga ketersediaan stok daging ayam ras guna menekan harga di pasar. Semua upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di Kalimantan Tengah, yang pada gilirannya diharapkan bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah terpadu ini, Pemprov Kalteng berharap bisa memastikan stabilitas harga menjelang libur hari besar. (asp)

More From Author

Freddy Ering Bicara Peran Pengawasan DPRD Kalteng: Apa yang Akan Berubah?

22 Peserta Berlomba di Seleksi Petugas Haji Kalteng 2025, Siapa yang Terpilih?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *