Mengejutkan! Ini Alasan Kalteng Harus Punya Merek Beras Sendiri

KHABAR, PULANG PISAU – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menegaskan komitmen kuat untuk menjadikan Kalteng sebagai lumbung pangan nasional dengan membangun fasilitas pengolahan padi modern Rice Milling Unit (RMU) dan Rice to Rice (RtR) di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

Proyek ini merupakan bagian dari langkah strategis hilirisasi sektor pertanian yang mengarah pada peningkatan nilai tambah produk dan kesejahteraan petani.

Kunjungan Gubernur dilakukan usai menghadiri panen raya padi serentak bersama Presiden RI yang digelar di 14 provinsi.

Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Agustiar didampingi Forkopimda, Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah, serta sejumlah kepala daerah dan pimpinan instansi terkait.

Turut hadir Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai, Bupati Kapuas Wiyatno Dodo, Bupati Katingan Saiful, Kepala Bulog Wilayah Kalteng, dan Kepala BPS Kalteng.

Hilirisasi Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Pembangunan RMU dan RtR ini merupakan bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional.

Fasilitas ini akan memungkinkan pengolahan beras secara terintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga menghasilkan produk unggulan lokal berkualitas.

Langkah ini diharapkan menciptakan merek beras khas Kalteng yang dikenal secara luas di pasar nasional.

Kami akan terus bekerja memberikan kinerja terbaik dalam mewujudkan kemandirian pangan. Kita selaraskan program dan kegiatan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah,” tegas Gubernur Agustiar Sabran.

Pembangunan RMU dan RtR ini sudah dimulai sejak peletakan batu pertama oleh Wakil Gubernur H. Edy Pratowo pada April 2024.

Inisiatif ini berasal dari Gubernur Kalteng periode 2016–2025, H. Sugianto Sabran, yang melihat perlunya identitas kuat bagi produk pertanian lokal Kalteng di pasar nasional.

Perluasan Proyek ke Daerah Lain

Tak hanya di Pulang Pisau, Pemprov Kalteng juga mendorong pembangunan Rice Milling Plant (RMP) di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Langkah ini bertujuan memperluas hilirisasi pertanian dan menstabilkan suplai beras lokal dari kualitas medium hingga premium.

Proses modernisasi pertanian juga tengah digalakkan, mulai dari budidaya, panen, pengolahan hingga pemasaran.

Kalteng Menuju Swasembada Pangan Nasional

Dengan penerapan sistem pertanian modern dan dukungan infrastruktur seperti perbankan dan distribusi yang efisien, Pemprov optimistis Kalteng dapat menjadi tulang punggung swasembada pangan Indonesia.

Gubernur Agustiar menegaskan bahwa pembangunan fasilitas pertanian ini bukan hanya soal produksi, tapi tentang membangun masa depan petani dan mewujudkan kedaulatan pangan.

(asp)

Target 37.745 Ton GKG, Kalteng Siap Guncang Produksi Padi Nasional!

4 Sikap ASN Wajib Dipegang Setelah Idulfitri 1446 H, Apa Saja?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *