125 Ribu Meninggal Akibat TBC Setahun, Tapi Fakta Ini…

KHABAR, PALANGKA RAYA –
Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2025 di Kalimantan Tengah menjadi momentum penting memperkuat komitmen bersama dalam memberantas penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia.

Komitmen Kuat Pemerintah dalam Eliminasi TBC

Acara HTBS 2025 digelar oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah di halaman kantor Dinkes Kalteng, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Riza Syahputra, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kalteng.
Dalam sambutan yang dibacakannya, Kepala Dinas Kesehatan menegaskan bahwa peringatan HTBS bukan sekadar seremoni tahunan.
“HTBS adalah refleksi dari upaya kolektif untuk menghapus TBC dari Kalimantan Tengah dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Riza.

Riza menjelaskan bahwa TBC merupakan penyakit menular melalui udara yang sangat mudah menyebar di lingkungan padat dan tertutup.
“TBC menyebar melalui udara dan sangat mudah menular, terutama di lingkungan padat dan tertutup. Tanpa pengobatan yang tepat dan tuntas, risikonya bisa fatal. Padahal, TBC adalah penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan,” ujarnya.

Indonesia Masih di Posisi Kedua Terbanyak Kasus TBC Dunia

Berdasarkan Global TB Report 2024, Indonesia menempati urutan kedua tertinggi dunia dalam jumlah kasus TBC setelah India.
Diperkirakan lebih dari 1 juta penduduk Indonesia terinfeksi TBC setiap tahunnya.
Lebih dari 125 ribu orang meninggal akibat TBC setiap tahun.
Angka ini mencerminkan dampak multidimensi TBC, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.

Program PHTC dan Kolaborasi Lintas Sektor

Dinkes Kalteng menegaskan bahwa komitmen eliminasi TBC telah dituangkan dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Langkah tersebut menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas TBC.
Selain itu, pelaksanaan program ini juga mengikuti amanat dari Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Meski masih menghadapi tantangan, Kalimantan Tengah mencatatkan pencapaian positif dalam penanggulangan TBC.
Beberapa indikator yang mengalami peningkatan adalah penemuan kasus dan cakupan terapi pencegahan.
Semua pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi lintas sektor.

Edukasi dan Kegiatan Sosial HTBS 2025

Tema global HTBS 2025 adalah Yes! We Can End TB: Commit, Invest, Deliver, sementara tema nasional adalah GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata.
Selama satu bulan terakhir, Dinkes Kalteng gencar melakukan edukasi melalui berbagai media.

Kegiatan edukatif yang dilakukan meliputi:

  • Videotron informasi TBC di ruang publik
  • Talkshow pencegahan TBC di radio
  • Pertemuan kader TBC
  • Pemeriksaan kesehatan gratis
  • Senam sehat bersama
  • Edukasi langsung kepada masyarakat

Berbagai kalangan turut serta dalam kegiatan ini, mulai dari tenaga kesehatan, pelajar, organisasi profesi, hingga komunitas.

Riza mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam eliminasi TBC.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk berperan aktif dalam upaya eliminasi TBC, dimulai dari mengenali gejala secara dini, tidak ragu untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan, serta memberikan dukungan moral dan sosial kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan hingga tuntas,” tambahnya.

Peringatan HTBS tahun ini menjadi titik tolak baru dalam membangun gerakan berkelanjutan menuju Kalimantan Tengah bebas TBC.

(asp)

Gubernur Kalteng Dukung IAIN Palangka Raya Naik Level Jadi UIN

Status UIN Tinggal Selangkah, IAIN Palangka Raya Harus…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *