15 Desa di Kalteng Dapat Alat Berat Sampah, Tapi Ternyata…

KHABAR, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat langkah konkret dalam mengatasi persoalan polusi plastik dan limbah lingkungan, sejalan dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2025.

Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng, Pemprov telah mengembangkan berbagai program strategis yang menekankan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Salah satu program unggulan yang dikembangkan adalah Desa Proklim atau Kampung Iklim yang diterapkan di sejumlah wilayah.

Program ini bertujuan tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong pengelolaan sampah yang lebih terstruktur di tingkat desa dan kelurahan.

Dukungan Peralatan untuk Pengelolaan Sampah

Kepala DLH Kalteng, Joni Harta, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan dukungan berupa peralatan persampahan kepada 15 desa Kampung Iklim.

“Kami sudah melakukannya melalui Desa Proklim, Kampung Iklim. Bahkan, kami sudah membantu 15 Kampung Iklim itu peralatan persampahan,” ujarnya usai mengikuti Apel Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2025 di Halaman Kantor DLH Kalteng, Rabu (11/5/2025).

Bantuan tersebut tidak hanya berupa peralatan sederhana, tetapi juga mencakup alat berat yang digunakan untuk mempercepat proses pengelolaan sampah di lapangan.

“Bahkan sampai peralatan alat beratnya kita bantu,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, peralatan persampahan tersebut direncanakan akan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalimantan Tengah kepada desa-desa penerima.

“Mungkin dalam waktu dekat nanti mudah-mudahan Pak Gubernur bisa menyerahkan itu ya,” beber Joni.

Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih dan bebas dari sampah plastik.

Edukasi dan Target Zero Waste 2029

Selain bantuan peralatan, DLH Kalteng juga rutin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat.

Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menangani sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Tidak hanya itu, saat ini DLH Kalteng juga tengah menyusun Rencana Induk Persampahan sebagai landasan strategis menuju target Zero Waste 2029.

Dokumen penting tersebut disusun bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya untuk memastikan pendekatan ilmiah dan implementatif.

“Bahkan kami sudah melakukan beberapa kali diklat terkait dengan persampahan. Kami juga sekarang lagi membuat rencana induk persampahan bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya untuk menyongsong Zero Waste 2029,” tutupnya.

Seluruh langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup dari ancaman sampah plastik dan limbah rumah tangga.

(asp)

56,6 Juta Ton Sampah Mengancam RI, Kalteng Ambil Sikap Berani

RPJMD 2025–2029 Diserahkan, Ini 6 Program Prioritas Huma Betang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *