KHABAR, PALANGKA RAYA —
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan ramah anak di seluruh jenjang SMA se-Kalteng.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas SDM Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) serta Intoleransi yang dibuka pada Selasa malam, 17 Juni 2025, di Bahalap Hotel Palangka Raya.
Bimtek ini menjadi bagian dari upaya serius pemerintah daerah dalam menghapus kekerasan dan intoleransi dari satuan pendidikan di Kalimantan Tengah.
Sekolah Harus Jadi Tempat Aman
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, melalui Plt Sekretaris Dinas, Safrudin, menekankan bahwa sekolah harus menjadi ruang yang bebas dari ketakutan dan tekanan.
“Tidak ada pertumbuhan di bawah tekanan, ketakutan, apalagi kekerasan. Maka kegiatan ini adalah bagian dari misi besar kita untuk membuat wajah pendidikan semakin ramah dan aman terhadap siswa dan guru,” ucap Safrudin di hadapan peserta.
Ia juga menekankan bahwa TPPK bukan hanya formalitas kebijakan, melainkan bagian dari tanggung jawab moral semua pihak.
“Kekerasan dan intoleransi di sekolah bukan hanya pelanggaran disiplin, tetapi kegagalan sistemik. Tugas kita adalah membenahi sistem itu dari hulu ke hilir,” tambahnya.
Safrudin juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dalam mendukung transformasi pendidikan.
“Jika hari ini kita diam, maka esok mungkin sudah terlambat. Jika kita ragu, maka kita sedang membiarkan anak-anak kita tumbuh dalam ketakutan. Tidak akan ada masa depan pendidikan yang layak jika sekolah masih dibiarkan menjadi ruang yang keras dan tidak berpihak pada anak,” ujarnya.
Implementasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Ketua Panitia Bimtek, Apip Purnomo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di satuan pendidikan.
Sebanyak 150 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari:
- Ketua atau anggota TPPK
- Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
- Guru Bimbingan Konseling
- Perwakilan SMA negeri dan swasta se-Kalteng
Bimtek akan berlangsung selama empat hari, dari 17–20 Juni 2025.
Rangkaian kegiatan mencakup:
- Pre-test
- Materi penanganan kasus
- Simulasi microteaching
- Penugasan individu
Para fasilitator berasal dari tim pengembang nasional PPKSP dan fasilitator daerah bersertifikat.
Bebas Biaya dan Dibiayai APBD Kalteng
Apip menegaskan bahwa seluruh pembiayaan kegiatan ini bersumber dari APBD Provinsi Kalteng Tahun 2025.
Dengan demikian, seluruh peserta tidak dipungut biaya apapun selama kegiatan berlangsung.
“Kami yakin kegiatan ini menjadi langkah awal membangun satuan pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan demi generasi muda Kalimantan Tengah yang semakin Berkah dan Maju,” tutup Apip.
(asp)