KHABAR, PALANGKA RAYA – Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Visi dan Misi Tahun 2025 pada Senin (28/07/2025), dengan dukungan dan masukan strategis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
FGD berlangsung di Aula Serbaguna IAHN-TP dan dihadiri oleh para akademisi serta Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.
Diskusi ini difokuskan untuk menyelaraskan arah pembangunan kampus dengan visi besar nasional Indonesia Emas 2045.
Pemprov Kalteng Tekankan Pentingnya Implementasi Nyata
Yuas Elko menyoroti bahwa penyusunan visi tanpa implementasi hanya akan menjadi dokumen mati.
“Nah kalau saya lihat paparan dari Profesor tadi ya sangat jelas. Tinggal yang di dalam penerapan dan implementasinya nanti, ini yang menjadi masalah. Kurangnya dukungan, misalnya, menyebabkan tidak tercapai Indikator Pencapaian Utama (IPU),” tegasnya.
Menurutnya, implementasi yang lemah bisa membuat capaian indikator kinerja utama kampus tidak optimal.
Pemprov mendorong agar setiap gagasan dalam visi bisa diterjemahkan ke dalam program-program konkret.
Visi Harus Mampu Menginspirasi dan Menggerakkan
Elko juga mengingatkan bahwa visi institusi seharusnya bukan sekadar rangkaian kata-kata, tetapi mengandung inspirasi yang membangkitkan semangat sivitas akademika.
“Mungkin kata-kata pusat kajian Hindu itu, seperti apa ya, supaya lebih dibuat inspirasi seperti kata dari Profesor tadi. Sehingga mengajak semua orang untuk berinspirasi,” ujarnya.
Pernyataan ini mendorong IAHN agar memilih narasi yang lebih membumi dan mudah dicerna masyarakat luas.
Selaras dengan Visi Presiden dan Cita-Cita Indonesia Maju
Pemprov melihat keselarasan antara visi IAHN dengan arah pembangunan nasional sebagai hal positif.
“Saya melihat juga Visinya punya Presiden juga. Visi Presiden juga bersama Indonesia Maju. Misi Indonesia Emas 2045. Ya tentunya ini kan masuk,” kata Elko.
Hal ini menunjukkan bahwa IAHN dinilai sudah berada di jalur yang sejalan dengan strategi pembangunan nasional.
Fokus pada Kualitas SDM dan Capaian Guru Besar
Pemprov menekankan pentingnya mendorong kualitas sumber daya manusia di lingkungan kampus.
“Bayangkan ini ya, misalnya minimal 2 dosen menjadi guru besar di forum nasional dan internasional itu sudah hebat. Apalagi kalau jumlahnya 10 orang itu mantap sekali,” ucapnya.
Target ini dianggap penting sebagai indikator keberhasilan perguruan tinggi dalam menghasilkan intelektual unggul.
Pentingnya Rencana Jangka Panjang 20 Tahun
Yuas Elko juga menyoroti perlunya perencanaan berjangka panjang, tidak hanya lima tahunan.
“Jangka panjang itu 20 tahun, jangka menengah itu 5 tahun ya. Sebaiknya juga perlu jangka panjang,” tutupnya.
Ia menyarankan agar visi IAHN tidak hanya fokus pada periode rektorat, tetapi menjangkau masa depan generasi berikutnya.
FGD Penyusunan Visi dan Misi IAHN 2025 menjadi ruang refleksi agar kampus ini bisa berperan aktif dalam pembangunan nasional.
Masukan dari Pemprov Kalteng memperkaya perspektif agar visi institusi bukan hanya ideal, tapi juga bisa diwujudkan secara nyata.
Kegiatan ini menjadi titik awal IAHN-TP Palangka Raya dalam menyusun arah masa depan yang lebih terencana, inspiratif, dan berdaya saing. (sav)