KHABAR, PALANGKA RAYA – Pertemuan Hasupa Hasundau di Istana Isen Mulang, 16 September 2025, menjadi ajang bagi jurnalis untuk menyoroti persoalan infrastruktur, khususnya soal pembangunan jalan khusus Perusahaan Besar Sawit (PBS).
AJI Kalteng menanyakan kelanjutan rencana tersebut, karena truk bermuatan berat kerap merusak jalan umum yang digunakan masyarakat.
Respons Tegas Gubernur Kalteng
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi persoalan ini.
Untuk langkah jangka pendek, pemerintah sudah menetapkan aturan agar kendaraan angkutan sawit tidak boleh melebihi kapasitas tertentu.
“Kalau yang sekarang, memakainya itu tidak boleh melebih dari ketentuan. Kecuali bahan pokok. Itu bolehkan.” tegas Agustiar Sabran.
Ia menambahkan, kondisi jalan provinsi kini mulai membaik setelah dilakukan pemasangan CCTV dalam enam hingga tujuh bulan terakhir.
Rencana Jangka Panjang Jalan Khusus Sawit
Meski ada perbaikan sementara, solusi jangka panjang tetap disiapkan nanti melalui pembangunan jalan khusus untuk kendaraan PBS.
“Silahkan saja. Mereka pakai 40 ton, 50 ton, kami siapkan…” ucapnya.
Harapan untuk Transportasi di Kalteng
Rencana jalan khusus PBS ini mendapat sorotan luas karena menyangkut keberlangsungan transportasi di Kalteng.
Dengan adanya jalan khusus, diharapkan kerusakan jalan umum bisa ditekan sehingga akses distribusi masyarakat tetap terjaga.
Langkah ini juga diharapkan mampu memberikan kepastian bagi dunia usaha yang bergantung pada kelancaran distribusi hasil perkebunan.