KHABAR, PALANGKA RAYA – Pertemuan hasupa hasundau di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, pada Selasa 16 September 2025, menghadirkan Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, serta jajaran pejabat provinsi.
Dalam pertemuan tersebut, isu peran UMKM dan budaya lokal sebagai penggerak ekonomi menjadi salah satu fokus pembahasan.
Event Murah, Dampak Besar
Biaya pelaksanaan event HBN disebut relatif murah, namun mampu menggerakkan roda perekonomian rakyat.
Diskusi juga menyoroti pentingnya UMKM yang harus tetap mendapat arahan agar tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan, melainkan diarahkan untuk mandiri.
Tujuannya agar UMKM memiliki daya saing dan bisa bertahan menghadapi perubahan ekonomi.
Arah Pembangunan Pro-Rakyat
Isu ini mencerminkan arah pembangunan Kalimantan Tengah yang lebih berpihak pada ekonomi kerakyatan.
Pemerintah menegaskan bahwa kegiatan budaya dan pemberdayaan UMKM diharapkan bukan hanya bernilai tradisi, tetapi juga menghasilkan pemasukan nyata bagi masyarakat.
Dukungan terhadap UMKM dinilai sejalan dengan misi pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah.
Harapan ke Depan
Diskusi ini membuka ruang pemikiran bahwa pembangunan tidak selalu harus bergantung pada anggaran besar.
Kegiatan budaya sederhana yang berpadu dengan UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi signifikan di Kalimantan Tengah.
Harapannya, perpaduan antara budaya lokal dan UMKM akan terus menjadi kekuatan ekonomi khas daerah ke depannya.







