KHABAR, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kini menatap peluang baru untuk membuka akses internet di wilayah pedalaman yang selama ini sulit terhubung jaringan. Program ini menjadi prioritas Gubernur H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo melalui program HUMA BETANG, yang menekankan pemerataan fasilitas publik dan akses informasi di seluruh Kalteng.
Rapat Koordinasi Penyediaan Sarana Internet
Plt. Kepala Diskominfosantik Prov. Kalteng, Rangga Lesmana, memimpin rapat koordinasi dengan seluruh Diskominfo kabupaten/kota, Selasa (1/7/2025), di Aula Kanderang Tingang Diskominfosantik Prov. Kalteng.
Rapat membahas penyediaan sarana internet di kantor desa, Posyandu, Posbindu, sekolah, dan fasilitas publik lainnya yang kesulitan jaringan.
Mekanisme Bantuan Internet
Rangga Lesmana menjelaskan, “Bantuan perangkat sarana internet yang telah dan akan diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan diproses melalui mekanisme hibah barang kepada Dinas Kominfo Kabupaten/Kota penerima. Harapannya, semua masyarakat Kalimantan Tengah dapat menikmati jaringan internet termasuk di daerah-daerah pedalaman yang memang belum terjangkau/kesulitan jaringan internet.”
Data Desa dan Kelurahan Blankspot
Berdasarkan data resmi Diskominfosantik, sebanyak 376 desa/kelurahan di 11 kabupaten dan 1 kota masih mengalami blankspot internet. Data rinci meliputi:
- Kabupaten Barito Selatan: 27 desa
- Kabupaten Gunung Mas: 50 desa
- Kota Palangka Raya: 11 kelurahan
Hingga 30 Juni 2025, 202 perangkat internet Starlink sudah aktif, 18 perangkat menunggu aktivasi, dan 149 perangkat sedang dalam proses distribusi. Pemerintah menargetkan seluruh 376 perangkat beroperasi pada minggu pertama Agustus 2025.
Tantangan Distribusi Internet
Rangga Lesmana menyebut sejumlah kendala, seperti akses jalan yang sulit, terbatasnya kendaraan, ketidakhadiran perangkat desa, dan kurangnya SDM. Ia menegaskan, penyediaan internet di pedalaman akan dilakukan bertahap hingga 2026, dengan monitoring dan evaluasi untuk memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat.
Sambutan Masyarakat Pedalaman
Program ini mendapat sambutan positif warga pedalaman. Internet yang sebelumnya menjadi barang mewah kini membuka peluang pendidikan, usaha, dan komunikasi lebih luas. Warga berharap kemajuan digital ini mampu menyetarakan kualitas hidup mereka dengan wilayah perkotaan.