KHABAR, PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei Provinsi Kalimantan Tengah memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) ke-33 pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Kegiatan ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting di Aula Gaharu, Lantai 2 Gedung IGD RSJ Kalawa Atei.
RSJ Kalawa Atei juga terhubung langsung dengan acara puncak tingkat nasional yang dilaksanakan di Banda Aceh.
Tema: Akses Layanan Kesehatan Mental dalam Krisis
Tema global tahun ini adalah “Akses Layanan: Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat” atau Access to Services: Mental Health in Catastrophes and Emergencies.
Tema tersebut menyoroti pentingnya ketersediaan dan kemudahan akses terhadap layanan kesehatan jiwa, khususnya bagi masyarakat yang terdampak bencana alam, konflik sosial, maupun situasi darurat lainnya.
Kesehatan Mental Jadi Bagian Penting Penanganan Bencana
Dalam sambutannya, Direktur RSJ Kalawa Atei melalui Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan, Putu Teguh Hermawan, menegaskan bahwa kesehatan mental harus menjadi bagian penting dari penanganan bencana dan krisis, bukan sekadar pelengkap.
“Peringatan ini bukan hanya acara simbolis, tetapi ajakan untuk bertindak. Saat terjadi bencana, kita sering fokus pada kebutuhan fisik. Padahal, luka batin seperti trauma dan kehilangan juga berat, dan tidak boleh diabaikan,” tutur Putu.
Ia juga menambahkan bahwa proses pemulihan pascabencana perlu mencakup dukungan terhadap kondisi mental dan emosional para penyintas, petugas lapangan, serta relawan yang turut menghadapi tekanan psikologis.
“Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini menjadi momentum penting. Kita harus memastikan bahwa layanan kesehatan mental tersedia dan bisa diakses oleh semua orang, khususnya dalam situasi darurat,” tegasnya.
Komitmen RSJ Kalawa Atei untuk Edukasi dan Layanan Mental
Sebagai rumah sakit jiwa rujukan di Kalimantan Tengah, RSJ Kalawa Atei berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
Upaya tersebut dilakukan melalui pelayanan kesehatan di rumah sakit serta edukasi secara luas kepada masyarakat.
Peringatan HKJS ke-33 ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah, tenaga kesehatan, relawan, dan organisasi masyarakat.
Tujuannya adalah memperluas jangkauan layanan kesehatan jiwa, terutama bagi kelompok rentan yang terdampak bencana.
Kesehatan Mental Hak Setiap Orang
Acara ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental merupakan hak setiap orang dan harus menjadi bagian dari sistem kesehatan yang kuat, tanggap, dan mudah diakses semua kalangan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan perangkat daerah Provinsi Kalimantan Tengah, di antaranya dari Dinas Kesehatan Prov. Kalteng dr. Riza Syahputra, MAP, serta perwakilan Dinas Sosial Prov. Kalteng Hendy Winata dan Sri Setyo Hartali.
(DW/Foto: Agung)