Peta yang menunjukkan jejak Topan Super Yagi di Laut Cina Selatan, per 6 September. (Nicholas SHEARMAN)

Topan Super Yagi Terjang Cina Selatan, Bergerak Menuju Vietnam

Topan Super Yagi menghantam pulau Hainan di Cina selatan pada hari Jumat, membawa kecepatan angin lebih dari 230 kilometer per jam dan diperkirakan menjadi badai terkuat yang melanda wilayah tersebut dalam lebih dari satu dekade.

Provinsi Hainan mengevakuasi lebih dari 400.000 orang menjelang kemungkinan terjadinya badai, sementara puluhan ribu orang bersiap mencari perlindungan di negara tetangga, Vietnam.

Yagi menewaskan sedikitnya 13 orang di Filipina minggu ini ketika badai tersebut masih diklasifikasikan sebagai badai tropis, memicu banjir dan tanah longsor di pulau utama Luzon sebelum meningkat menjadi topan super selama beberapa hari terakhir.

Badai tersebut melanda Cina pada hari Jumat di sepanjang pantai Hainan, tujuan liburan populer, dan provinsi tetangga Guangdong pada pukul 16:20 waktu setempat (0820 GMT), lapor kantor berita pemerintah Xinhua, mengutip pihak berwenang.

Topan tersebut “setara dengan badai Kategori 4”, menurut Data Bumi NASA.

Di Hong Kong, peringatan topan yang berlaku diturunkan segera setelah tengah hari menyusul hujan lebat semalaman saat Yagi melintas dalam jarak 400 kilometer dari kota tersebut.

Perdagangan di bursa saham Hong Kong ditangguhkan pada hari Jumat dan sekolah-sekolah ditutup.

Pihak berwenang melaporkan lima orang terluka di kota itu, namun tingkat kerusakan tidak parah.

Cina Selatan sering dilanda topan selama musim panas dan musim gugur yang terbentuk di lautan hangat di sebelah timur Filipina dan kemudian bergerak ke barat.

Namun, perubahan iklim telah membuat badai tropis semakin sulit diprediksi dan intensitasnya kian meningkat, sehingga menyebabkan hujan lebat dan hembusan angin kencang yang menyebabkan banjir bandang dan kerusakan pesisir, tutur para ahli.

Yagi akan menuju Vietnam setelah bergerak melalui Tiongkok selatan, menuju wilayah utara dan utara-tengah di sekitar situs warisan UNESCO yang terkenal, Teluk Halong pada hari Sabtu.

Menurut Kementerian Pertahanan Vietnam, lebih dari 457.000 personel tentara, polisi dan pasukan lainnya telah disiagakan.

Pihak berwenang telah mengumumkan rencana untuk menutup empat bandara di utara, termasuk bandara internasional utama Hanoi, Noi Bai, selama beberapa jam pada hari Sabtu, sementara semua kota dan provinsi pesisir telah memberlakukan larangan berlayar mulai hari Jumat.

Penduduk di pelabuhan utara Hai Phong dan ibu kota Hanoi telah menimbun makanan dan kebutuhan lainnya.

Perahu wisata di Ha Long Bay telah dibawa ke darat atau dipindahkan ke tempat penampungan.

Pham Quang Quyen, seorang warga provinsi Quang Ninh, mengaku kepada AFP dari pulau Tuan Chau bahwa dia belum pernah mengalami peringatan topan seperti ini selama hampir dua dekade.

“Saya harap kami bisa selamat dari topan ini karena kami sudah persiapkan diri dengan sangat baik. Kami semua sudah terbiasa menghadapi badai dan hujan lebat di sini,” kata Quyen.

Pihak berwenang telah mengirimkan pesan kepada jutaan pengguna Zalo, aplikasi online paling populer di Vietnam, mendesak kewaspadaan dan kesiapan menghadapi topan tersebut.

Pengeras suara publik di kota Ha Long sudah menghimbau warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan banjir.

Sumber: AFP

More From Author

Penambahan 10 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Siapkah Indonesia dengan Zaken Kabinet?

Peta yang menunjukkan jejak Topan Super Yagi di Laut Cina Selatan, per 6 September. (Nicholas SHEARMAN)

AS Sepakat Tarik Ratusan Pasukan dari Irak

Peta yang menunjukkan jejak Topan Super Yagi di Laut Cina Selatan, per 6 September. (Nicholas SHEARMAN)

Intelijen Barat Perkirakan Lebih dari 600 Ribu Tentara Rusia Tewas atau Terluka di Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *