KUALA KURUN – Tradisi upacara Tiwah, yang merupakan warisan budaya nenek moyang, dinilai memiliki nilai sakral yang tinggi dan berpotensi menjadi daya tarik wisata jika dikelola dan dipromosikan dengan baik.
Pentingnya Melestarikan Upacara Tiwah
Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Tuah, dari Daerah Pemilihan (Dapil) III yang meliputi Damang Batu, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Tewah, menegaskan bahwa upacara Tiwah adalah salah satu tradisi leluhur yang sangat berharga dan harus dilestarikan.
“Budaya upacara Tiwah sangat sakral. Ini adalah upacara agama Hindu Kaharingan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Tradisi ini merupakan salah satu wujud kekayaan budaya yang harus kita jaga. Jika dikolaborasikan dengan pengembangan wisata, upacara ini bisa menjadi daya tarik yang luar biasa,” ujar Tuah, yang juga merupakan politisi Partai Golkar.
Potensi Wisata Lain di Kabupaten Gunung Mas
Selain tradisi Tiwah, Tuah juga menyoroti potensi wisata lain di Kabupaten Gunung Mas, seperti destinasi wisata alam dan keberadaan rumah Betang. Beberapa di antaranya adalah Betang Damang Batu (juga dikenal sebagai Betang Tumbang Anoi), Betang Singga Kenting, Betang Jaga Kamis, dan Betang Toyoi.
“Diharapkan semua pihak dapat terus melestarikan budaya ini, termasuk destinasi wisata dan rumah Betang, yang merupakan peninggalan nenek moyang kita,” tambahnya.
Harapan untuk Pengembangan Wisata
Tuah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam memperkenalkan dan mempromosikan budaya serta potensi wisata daerah. Ia meyakini bahwa partisipasi semua pihak tidak hanya mampu menarik wisatawan lokal dan mancanegara, tetapi juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
“Dengan kerja sama semua pihak, kita dapat memaksimalkan potensi budaya dan wisata yang ada di Kabupaten Gunung Mas,” tutupnya.
(oktovery)