Korea Selatan berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dalam hal pertumbuhan tinggi badan anak-anaknya. Dalam beberapa dekade terakhir, negara ini mencatatkan peningkatan yang dianggap paling signifikan di dunia, menarik perhatian banyak negara yang ingin mengetahui faktor-faktor yang mendorongnya. Pencapaian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari nutrisi yang lebih baik hingga dorongan sosial yang kuat untuk memiliki penampilan fisik yang menarik.
Laporan Penelitian Imperial College: Peningkatan yang Mencolok
Menurut laporan dari Korea JoongAng Daily, penelitian yang dilakukan oleh Imperial College menunjukkan bahwa dari tahun 1914 hingga 2014, perempuan Korea Selatan mengalami peningkatan tinggi badan sebesar 20,2 cm, sementara laki-laki mengalami peningkatan 15,2 cm. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan global, yang hanya mencapai 7,62 cm dalam periode yang sama.
Survei Badan Teknologi dan Standar Korea: Peningkatan Rata-Rata Tinggi Badan
Survei yang dilakukan oleh Badan Teknologi dan Standar Korea mengungkapkan adanya peningkatan signifikan dalam tinggi badan anak-anak Korea Selatan dalam sepuluh tahun terakhir. Survei ini melibatkan 1.118 anak dan remaja dari berbagai usia. Berikut ini adalah rincian peningkatan rata-rata tinggi badan berdasarkan usia:
- Anak SD (7-11 tahun): Laki-laki bertambah 4,3 cm, perempuan bertambah 2,8 cm.
- Anak SMP (12-14 tahun): Laki-laki bertambah 7,4 cm, perempuan bertambah 3,3 cm.
- Anak SMA (15-17 tahun): Laki-laki bertambah 2,2 cm, perempuan bertambah 1,9 cm.
Faktor Peningkatan Tinggi Badan: Nutrisi yang Lebih Baik
Salah satu faktor utama dalam peningkatan tinggi badan anak-anak di Korea Selatan adalah nutrisi yang lebih baik. Seorang ahli ekonomi pangan asal Jepang, Hiroshi Mori, mencatat bahwa peningkatan konsumsi buah dan sayur di Korea Selatan sejak tahun 1990-an, yang kini tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya, berperan penting dalam pertumbuhan tinggi badan anak-anak. Meski tidak menjadi faktor utama, Mori percaya bahwa konsumsi buah dan sayuran yang lebih rendah di Jepang berdampak negatif pada kesehatan tulang remaja mereka.
Selain itu, anak-anak Korea juga rutin mengonsumsi susu dan protein, terutama dari daging ayam dan sapi, yang mendukung pertumbuhan serta penguatan otot dan sendi mereka.
Kualitas Hidup dan Pertumbuhan Ekonomi: Meningkatkan Ketersediaan Makanan Bergizi
Peningkatan kualitas hidup yang signifikan juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan tinggi badan. Setelah Korea Selatan merdeka, negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang turut meningkatkan pendapatan per kapita dari $158 pada tahun 1960 menjadi sekitar $35.000 pada tahun 2021. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, ketersediaan makanan bergizi juga semakin meningkat, mengarah pada peningkatan kalori per orang dari 2.100 kalori pada tahun 1961 menjadi 3.200 kalori pada tahun 2012.
Dorongan Sosial untuk Penampilan: Tinggi Badan dan Daya Tarik Fisik
Di Korea Selatan, terdapat dorongan sosial yang kuat untuk memiliki penampilan fisik yang menarik, dan tinggi badan sering dikaitkan dengan daya tarik. Banyak orang tua yang rela melakukan berbagai cara, termasuk suntikan hormon dan terapi khusus, demi meningkatkan tinggi badan anak-anak mereka.
Kesimpulan: Kombinasi Faktor Genetik dan Sosial
Secara keseluruhan, pertumbuhan tinggi badan anak-anak di Korea Selatan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh nutrisi yang baik, peningkatan kualitas hidup, dan dorongan sosial untuk tampil lebih menarik. Pencapaian ini menunjukkan bahwa perbaikan dalam aspek-aspek tersebut bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan fisik anak-anak, menjadi contoh yang dapat diikuti oleh negara lain.
