Dok. KemenkopUKM

Stunting dan Ekonomi: Bagaimana Susu Ikan Menawarkan Solusi Berkelanjutan?

Khabar – Di tengah perbincangan tentang peningkatan gizi anak-anak, wacana penggunaan susu ikan sebagai alternatif susu sapi sedang menarik perhatian. Gagasan ini muncul dari program makan siang bergizi yang dipelopori oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun, bagaimana sebenarnya susu ikan dibandingkan dengan susu sapi dalam hal manfaat kesehatan dan keberlanjutan?

Susu Sapi vs. Susu Ikan: Apa Perbedaannya?

Susu sapi telah lama dikenal sebagai sumber kalsium, vitamin D, dan protein yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, susu sapi juga mengandung lemak jenuh yang berisiko meningkatkan penyakit kardiovaskular jika dikonsumsi secara berlebihan. Di sisi lain, susu ikan menawarkan keunggulan tersendiri. Mengandung omega-3 yang tinggi, susu ikan memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung dan otak. Omega-3 juga membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi otak.

Pendapat Agussalim Bukhari: Menyimak Perbedaan dan Potensi Susu Ikan

Menurut Agussalim Bukhari, susu sapi dan susu ikan adalah sumber protein yang baik namun tidak identik. Susu sapi yang diimpor memerlukan biaya tinggi karena perawatan, sedangkan susu ikan lebih terjangkau karena ikan dapat ditangkap di perairan lokal. Susu ikan tidak hanya kaya omega-3 yang baik untuk jantung dan perkembangan otak anak, tetapi juga dengan pengolahan modern, susu ikan kini tidak berbau amis dan lebih diterima oleh anak-anak. Makanan cair seperti susu juga lebih mudah dikonsumsi oleh mereka yang mengalami kesulitan dengan makanan padat atau lunak.

Mengatasi Stunting dengan Solusi Berkelanjutan

Masalah stunting di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, tetapi juga oleh masalah ekonomi. Pemanfaatan ikan lokal sebagai alternatif susu dapat meningkatkan gizi anak dan memberdayakan masyarakat. “Produk susu ikan yang gratis, bergizi, dan aman akan sangat membantu dalam upaya menurunkan angka malnutrisi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” kata Agussalim.

Omega-3: Kelebihan yang Tidak Bisa Diabaikan

Omega-3 pada susu ikan jauh lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Nutrisi ini esensial untuk fungsi otak, kesehatan jantung, dan mengurangi peradangan. Sebaliknya, susu sapi mengandung lebih banyak lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika dikonsumsi secara berlebihan.

Mengapa Ini Bisa Menjadi Langkah Positif

Dengan pertumbuhan dan kesehatan anak-anak sebagai prioritas utama, penggunaan susu ikan sebagai alternatif susu sapi bisa menjadi langkah positif. Selain menawarkan manfaat kesehatan yang lebih baik, penggunaan susu ikan juga mendukung ekonomi lokal dan keberlanjutan. Ini adalah kesempatan untuk mengurangi ketergantungan pada impor susu dan memanfaatkan sumber daya lokal yang berlimpah.

Namun, penting untuk terus memantau dan memastikan bahwa produk susu ikan yang dihasilkan aman, bergizi, dan diterima oleh masyarakat. Ini bukan hanya tentang mengganti susu sapi dengan susu ikan, tetapi tentang menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah gizi dan ekonomi.

More From Author

Dok. KemenkopUKM

Pemerintah Akan Potong Gaji Lagi: Penindasan Bagi Pekerja?

Dok. KemenkopUKM

Dari Hanoi ke Brunei: Langkah Diplomatik Prabowo untuk Memperkuat Aliansi Pertahanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *