Lembaga survei Litbang Kompas baru saja merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Survei yang dilakukan pada bulan September 2024 ini memberikan gambaran positif mengenai ekspektasi publik terhadap duet kepemimpinan baru ini.
Survei yang melibatkan 1.200 responden dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan ini mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat menaruh harapan besar pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Hasil survei menunjukkan bahwa 84,1 persen responden menilai citra Prabowo secara positif, sementara tujuh dari sepuluh responden juga memandang citra Gibran dengan baik.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak melalui metode pencuplik sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan margin of error sekitar 2,83 persen. Ini menunjukkan bahwa hasil survei ini cukup representatif untuk menggambarkan opini publik di seluruh negeri.
Mayoritas responden optimis bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Beberapa isu utama yang diangkat dalam survei ini meliputi stabilitas politik dan keamanan, penegakan hukum, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan sosial.
1. Stabilitas Politik dan Keamanan
Tingkat kepercayaan publik terhadap kemampuan Prabowo-Gibran dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan mencapai 76,4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat yakin bahwa duet kepemimpinan ini akan mampu menghadirkan kestabilan yang diperlukan bagi kemajuan bangsa.
2. Penegakan Hukum
Sebanyak 74,5 persen responden percaya bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan mampu menegakkan hukum dengan baik di Indonesia. Penegakan hukum yang kuat menjadi salah satu fondasi penting untuk mewujudkan keadilan dan keamanan di tengah masyarakat.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Publik juga menaruh harapan besar pada pemerintahan baru dalam hal pertumbuhan ekonomi. Sebanyak 72,6 persen responden percaya bahwa Prabowo-Gibran dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tanda-tanda positif sudah terlihat dengan rencana Prabowo untuk mempertahankan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, yang diharapkan dapat membawa stabilitas dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
4. Kesejahteraan Sosial
Dalam hal kesejahteraan sosial, survei menunjukkan bahwa 73,1 persen responden yakin bahwa Prabowo-Gibran akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Program-program unggulan seperti makan bergizi gratis yang telah diuji coba di beberapa daerah menjadi salah satu faktor yang meningkatkan keyakinan publik akan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat.
Faktor Penentu Tingginya Kepercayaan Publik
Tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran tidak terlepas dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang utama adalah modal sosial yang dimiliki Prabowo-Gibran berkat dukungan mayoritas pemilih dalam Pilpres 2024. Berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan ini mendapatkan dukungan 58,59 persen suara, setara dengan lebih dari 96 juta suara.
Selain itu, kecepatan dan ketegasan dalam menyiapkan transisi pemerintahan juga menjadi faktor penting yang memperkuat citra positif Prabowo-Gibran di mata publik. Pembentukan Tim Gugus Sinkronisasi untuk menyelaraskan program pemerintahan baru dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya turut memberikan keyakinan bahwa pembangunan akan berkelanjutan.
Janji-janji yang disampaikan oleh Prabowo-Gibran selama kampanye juga mulai diwujudkan. Salah satu program unggulan yang telah diuji coba adalah pemberian makan bergizi gratis di beberapa sekolah. Program ini diimplementasikan di berbagai wilayah seperti Surakarta, Tangerang, Bogor, dan Jakarta Selatan, dan mendapat respons positif dari masyarakat.
Tidak hanya faktor internal, dukungan publik terhadap Prabowo-Gibran juga didorong oleh apresiasi terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin yang masih diterima dengan baik oleh masyarakat. Survei menunjukkan bahwa 75,6 persen publik masih mengapresiasi kinerja pemerintahan sebelumnya, dan hal ini memberikan landasan kuat bagi pemerintahan baru untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan.
