KHABAR, PALANGKA RAYA –Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Tim Pemerintah Provinsi kembali menggelar rapat pembahasan lanjutan Rencana ERTB MD (Evaluasi Rencana Tahunan dan Berjangka Menengah Daerah) 2025–2029 pada 24 Juli 2025 di Palangka Raya.
Pertemuan ini fokus membahas strategi peningkatan pendapatan daerah dan pemerataan distribusi sumber daya, terutama untuk mendorong pertumbuhan industri lokal di kawasan timur Kalimantan Tengah.
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap seluruh masukan dari DPRD dan akan menyusun target pendapatan daerah secara rasional dan terukur.
“Kami mengapresiasi dan akan memasukkan seluruh rekomendasi ini dalam penyusunan akhir dokumen RPJMD, agar tetap sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalimantan Tengah,” ujar Leonard S Ampung.
Target Pendapatan Harus Realistis dan Berdasarkan Potensi
Anggota DPRD M. Rusdi Gozali dari unsur Panitia Khusus (Pansus) mengingatkan agar target pendapatan daerah tidak ditentukan sembarangan.
Ia menekankan pentingnya analisis ekonomi yang mendalam serta pendekatan strategis, termasuk membandingkan dengan provinsi seperti Jawa Barat yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) kuat.
“Kita tidak bisa asal ambil angka, harus realistis dan berbasis potensi real yang kita miliki di daerah ini,” ucap M. Rusdi Gozali dalam forum diskusi.
Ia juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat sipil untuk merumuskan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ketimpangan Distribusi Sumber Daya Jadi Sorotan
Isu ketimpangan distribusi sumber daya juga menjadi pembahasan utama dalam rapat tersebut.
Anggota DPRD, Ampera A.Y Mebas menyoroti minimnya intervensi pemerintah dalam mendukung industri lokal, khususnya di wilayah timur Kalimantan Tengah.
“Kalau kita bicara peningkatan pendapatan daerah, kita juga harus bicara soal siapa yang menikmati hasilnya. Apakah hanya perusahaan-perusahaan besar dari luar, ataukah rakyat kita sendiri juga bisa merasakannya?” ungkap Ampera A.Y Mebas.
Ia mengusulkan agar pemerintah membangun fasilitas manufaktur dan pengolahan di daerah penghasil bahan mentah agar masyarakat lokal ikut menikmati nilai tambah ekonomi.
Langkah Lanjutan: Finalisasi dan Integrasi Usulan
Ketua rapat, Yetro Midel Yoseph menutup diskusi dengan penekanan bahwa semua catatan penting dan masukan dari anggota DPRD akan diakomodasi dalam penyusunan akhir dokumen ERTB MD.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang arah pembangunan kita lima tahun ke depan. Kita ingin pastikan bahwa rencana ini berpihak pada rakyat dan mendorong pertumbuhan yang merata,” tegas Yetro Midel Yoseph.
Rapat selanjutnya dijadwalkan berlangsung esok hari untuk menyempurnakan dokumen akhir sebelum diserahkan ke kementerian terkait. (gnd)