KHABAR, KUALA KURUN – DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menaruh harapan besar kepada para pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di tingkat kecamatan agar lebih aktif memperjuangkan kesejahteraan guru serta mutu pendidikan.
Harapan DPRD Terhadap PGRI
Komisi III DPRD Gumas menekankan bahwa PGRI kecamatan tidak boleh hanya menjadi pelengkap dalam struktur organisasi.
PGRI harus hadir sebagai motor penggerak perubahan, garda terdepan memperjuangkan hak-hak guru, dan meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Gumas.
Pentingnya Aksi Nyata
Sebagai mitra kerja Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora), Komisi III melihat PGRI memiliki kekuatan besar sebagai organisasi profesi.
Namun kekuatan tersebut dinilai tidak akan berarti jika hanya digunakan untuk kegiatan seremonial tanpa ada aksi nyata di lapangan.
Aspirasi Guru dan Tanggung Jawab PGRI
“Kami berharap PGRI dapat menjadi wadah aspirasi sekaligus pelindung bagi guru. Kami ingin pengurus di kecamatan lebih aktif menyuarakan persoalan pendidikan, terutama yang dialami para guru honorer, guru di pelosok, dan sekolah yang masih kekurangan fasilitas,” tegas Ketua Komisi III DPRD Gumas, Iceu Purnamasari, Rabu (6/8/2025).
Iceu menambahkan bahwa PGRI kecamatan harus berperan sebagai jembatan komunikasi antara guru dan pemerintah daerah.
“Segala keluhan, masukan, dan ide-ide kreatif dari lapangan perlu terus disampaikan agar dunia pendidikan di Gunung Mas bisa berkembang lebih cepat dan merata,” ujarnya.
Tantangan dan Kolaborasi
Menurut politisi Partai Golkar itu, tantangan pendidikan di era saat ini tidak bisa hanya dijawab dengan program dari atas.
Ia menilai dibutuhkan kolaborasi konkret di tingkat bawah, di mana PGRI kecamatan harus menjadi pemantik semangat, pendamping guru, sekaligus mitra kritis bagi pemerintah daerah.
“Kami siap bersinergi. Tapi PGRI pun juga harus lebih berani bicara dan bergerak. Jangan hanya menunggu, tapi dorong perubahan. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” tutup Iceu.
(nh)