Enam usaha mikro kecil (UMK) dari Palangka Raya berhasil lolos dalam program nasional Pertamina UMK Academy 2024, di mana mereka akan mengikuti pembinaan bisnis hingga Desember 2024. Dari seluruh Indonesia, total ada 523 UMK yang ikut program ini, dan enam di antaranya berasal dari Palangka Raya.
Pertamina, melalui program UMK Academy, ingin meningkatkan daya saing UMK di Indonesia dengan memberikan pelatihan dan pendampingan langsung kepada para pelaku usaha kecil. Agus Lindri, Fasilitator Rumah BUMN Pertamina, menyebutkan bahwa keenam UMK dari Palangka Raya ini saat ini tengah dalam tahap pendampingan bisnis. “Pendampingan dilakukan secara tatap muka oleh MarkPlus Institute, sebagai mitra Pertamina dalam program ini,” ungkap Agus.
Indang Apang Berpotensi Ekspor

Salah satu UMK dari Palangka Raya yang menarik perhatian adalah Indang Apang. Usaha ini bergerak di bidang kerajinan tangan (craft) dan telah masuk dalam kategori “go global,” yang menunjukkan bahwa produk-produknya berpotensi untuk dipasarkan ke luar negeri.
Amelia Agustina, pemilik Indang Apang, juga merasa sangat antusias mengikuti program ini. “Beberapa produk kami sudah berhasil masuk pasar luar negeri, seperti Chile dan sebagian kecil ke Jepang,” kata Amelia. Indang Apang memproduksi berbagai barang seperti tas, sepatu, dompet, hingga produk custom, yang semuanya menggunakan bahan dasar rotan yang dikombinasikan dengan kulit asli atau sintetis.
Enam UMK Palangka Raya Terbagi dalam Dua Kategori
Enam UMK dari Palangka Raya ini dibagi dalam dua kategori, yaitu dua UMK berada di kelas Go Digital, dan empat lainnya masuk ke dalam kategori Go Global. Pembagian kelas ini disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi pengembangan masing-masing UMK, sehingga mereka bisa mendapatkan pelatihan yang tepat sasaran.
Pada akhir program, peserta terbaik dari setiap kelas akan mendapatkan penghargaan berupa hibah alat produksi dengan total nilai mencapai ratusan juta rupiah. Ini menjadi salah satu motivasi bagi para peserta untuk terus berinovasi dan berkompetisi selama mengikuti program pembinaan ini.
Pertamina UMK Academy Mencapai Skala Nasional
Program Pertamina UMK Academy 2024 ini sudah mencapai skala nasional setelah sebelumnya berlangsung di tingkat regional. Menurut Dewi Sri Utami, Manager SMEPP Pertamina, program ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. “Dari 8.500 pendaftar, sekitar 1.686 UMK berhasil lolos di tingkat regional, dan dari situ, 523 UMK terpilih untuk mengikuti program di tingkat nasional,” jelasnya.
Pembagian Kelas di Pertamina UMK Academy Nasional
Di tingkat nasional, 523 UMK yang terpilih ini dibagi dalam empat kelas utama: Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Masing-masing kelas ini akan mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif dengan pendekatan hybrid, yaitu kombinasi antara pertemuan tatap muka dan daring.
Pendampingan yang diberikan bukan hanya sekedar teori, namun juga berbasis praktik langsung yang berdampak pada kondisi usaha para peserta. Dengan tugas-tugas yang relevan, mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengembangkan usaha masing-masing.
Pendampingan Intensif oleh MarkPlus Institute
MarkPlus Institute menjadi mitra utama Pertamina dalam memberikan pendampingan secara intensif. Menurut Nila Kresna dari MarkPlus, pendampingan dilakukan secara “one on one,” yaitu berupa coaching private yang fokus pada rencana usaha dan eksekusi pengembangan usaha.
Dalam sesi pendampingan ini, para peserta bisa berkonsultasi langsung mengenai tantangan yang mereka hadapi. Solusi-solusi yang ditawarkan pun lebih fokus, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi masing-masing usaha. “Pendampingan dilakukan dalam empat tahap, meliputi pemetaan kekuatan produk, peluang pasar, kekuatan manajemen, hingga arah pengembangan produk,” jelas Nila.
Tahapan Pendampingan UMK
Pendampingan yang diberikan kepada peserta UMK Academy ini terbagi dalam beberapa tahap, yang mencakup berbagai aspek penting dalam bisnis. Pertama adalah pemetaan kekuatan produk, di mana para UMK dibantu untuk memahami keunggulan produk mereka. Selanjutnya, mereka juga akan dibimbing untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Tahap ketiga adalah memperkuat manajemen usaha, yang melibatkan pengelolaan tim, keuangan, hingga strategi pemasaran. Terakhir, pendampingan ini diarahkan untuk membantu UMK menetapkan arah pengembangan produk, agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
Pengembangan Indang Apang
Bagi Amelia Agustina, mengikuti program ini merupakan kesempatan besar untuk mengembangkan usaha Indang Apang lebih jauh. Ia juga merasa bahwa program ini sangat membantu dalam memperluas jaringan dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Indang Apang memang berfokus pada produk kerajinan tangan yang unik, berbahan dasar rotan yang dipadukan dengan kulit. Produknya mulai dari tas, sepatu, dompet, hingga aksesori lainnya yang bisa disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Amelia berharap, dengan pendampingan ini, Indang Apang bisa semakin berkembang dan menembus pasar internasional secara lebih luas.
Program Pertamina UMK Academy 2024 ini tak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan, namun juga memberikan kesempatan bagi UMK untuk berkembang dan bersaing di tingkat global.