Aktivis perempuan asal Bone, Andi Fatmasari Rahman, ditangkap oleh pihak kepolisian Polda Sulsel atas dugaan penipuan terkait tawaran jalur khusus masuk Akademi Kepolisian (Akpol) di Makassar. Penangkapan ini menggemparkan publik karena Sari dikenal sebagai seorang aktivis anti-korupsi dengan jabatan sebagai Ketua Srikandi RGPI dan Ketua LPPPLHK. Namun, aksinya kali ini malah diduga melibatkan penipuan senilai miliaran rupiah.
Modus Penipuan Andi Fatmasari Rahman
Penipuan yang dilakukan Sari diduga menggunakan nama-nama tokoh nasional, salah satunya Ahmad Sahroni, untuk meyakinkan para korbannya. Salah satu korban yang paling vokal, selebgram Citra Insani, mengungkap penangkapan Sari melalui unggahan Instagram pada 16 Oktober 2024. Citra menyatakan bahwa dirinya adalah salah satu korban dari banyak korban lainnya dengan kerugian yang mencapai Rp 5,5 miliar.
Dalam unggahannya, Citra mengungkapkan bahwa Sari menjanjikan akses masuk Akpol dengan iming-iming jalur khusus. Sari bahkan membawa beberapa korban, seperti Gonzalo Algazali, Crazy Rich Makassar, ke Jakarta dan Semarang untuk mengikuti pelatihan. “Saya sangat kecewa karena dia menggunakan nama orang penting untuk menipu kami,” ujar Citra dalam videonya.
Profil Andi Fatmasari Rahman yang Kontroversial
Andi Fatmasari Rahman, atau sering dipanggil Sari, dikenal sebagai aktivis yang cukup kontroversial. Selain pernah melaporkan dugaan korupsi anggota DPRD Bone sebesar Rp 2,9 miliar, ia juga sering memimpin aksi demonstrasi. Salah satu aksi demonstrasi terbesarnya terjadi pada 4 Juni 2024 di depan KPU Bone, di mana Sari memimpin massa dengan mobil Toyota Alphard yang mengundang kritik karena dianggap tidak sesuai dengan citra seorang aktivis.
Tetangga-tetangga Sari menyebut bahwa ia sering terlibat masalah hukum, termasuk pernah dipenjara atas kasus penipuan sebelumnya. Gaya hidupnya yang mewah sering dipamerkan di media sosial, meskipun ia memiliki banyak utang.
Korban Utama: Gonzalo Algazali, Crazy Rich Makassar
Salah satu korban penipuan terbesar Sari adalah Gonzalo Algazali, seorang Crazy Rich Makassar. Gonzalo mengalami kerugian hampir Rp 5 miliar setelah dijanjikan kelulusan di Akpol melalui jalur khusus. Dalam aksinya, Sari meminta uang secara bertahap dari keluarga Gonzalo, hingga total kerugian mencapai Rp 4,9 miliar.
Namun, janji tersebut tidak pernah terbukti. Gonzalo merasa sangat dirugikan, mengingat ia juga telah mengikuti berbagai pelatihan di Jakarta dan Semarang yang difasilitasi oleh Sari.
Klarifikasi Nama Ahmad Sahroni
Salah satu hal yang paling disoroti dalam kasus ini adalah penggunaan nama Ahmad Sahroni oleh Sari. Citra Insani, dalam videonya di TikTok, meminta klarifikasi langsung dari Ahmad Sahroni mengenai keterlibatannya dalam penipuan ini, karena namanya sering disebut-sebut oleh Sari sebagai orang yang dapat memberikan akses jalur khusus Akpol.
Ahmad Sahroni hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim tersebut. Namun, Citra telah melaporkan Sari ke Polrestabes Makassar pada September 2024 dengan nomor laporan LP/B/1642/IX/2024/SPKT/Polrestabes Makassar.
Proses Penangkapan dan Tindak Lanjut Hukum
Andi Fatmasari Rahman ditangkap di Bone pada 29 September 2024 dan kini ditahan di Polrestabes Makassar. Ia dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan, yang bisa membuatnya menghadapi hukuman maksimal 4 tahun 6 bulan penjara.
Sari sempat menawarkan pengembalian uang sebesar Rp 1 miliar kepada para korban sebagai jalan damai, namun tawaran tersebut ditolak oleh Citra. Menurut Citra, jumlah tersebut tidak sebanding dengan kerugian yang mencapai miliaran rupiah.
Reaksi Publik di Media Sosial
Penangkapan Sari juga memicu reaksi publik di media sosial. Akun TikTok milik Sari, @Sashy Olshop, diserbu komentar dari netizen yang merasa kecewa dan marah atas tindakan penipuannya. Banyak yang menyindir gaya hidup mewahnya, mengingat Sari dikenal sebagai aktivis anti-korupsi.
Publik berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para aktivis, untuk lebih jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan perannya di masyarakat.