Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, membagikan pengalaman nostalgia dan kenangan baru setelah ikut dalam retreat bersama Kabinet Merah Putih (KMP) di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Bagi Luhut, kunjungannya ke Akademi Militer Magelang terasa seperti pulang ke “rumah kedua”. Selain membawa kenangan lama, retreat tersebut juga menciptakan kenangan baru yang menguatkan rasa nasionalisme.
Luhut mengatakan, “Rasanya seperti kembali ke rumah kedua jika berada di Akademi Militer Magelang. Saya yakin perasaan yang sama juga menyelimuti Presiden Prabowo dan juga para eks perwira yang pernah menimba ilmu di Lembah Tidar.”
Kenangan Baru dan Membangkitkan Nasionalisme
Meskipun Luhut sudah sering berkunjung ke Lembah Tidar, retreat ini tetap meninggalkan kesan tersendiri. Ia menyebut bahwa retreat tersebut tidak hanya membawa nostalgia, tapi juga membangkitkan rasa nasionalisme. Luhut yang dulunya pernah menjadi atasan Prabowo, kini berperan sebagai penasihat dalam pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo. Menurutnya, Lembah Tidar adalah tempat bersejarah yang telah menempa banyak perwira TNI, termasuk Prabowo sendiri.
Karakter “Tanggap, Tanggon, Trengginas” yang Ditanamkan
Prabowo, menurut Luhut, ingin agar para menteri dan pembantunya di pemerintahan memiliki karakter kuat. Prabowo ingin mereka menjadi individu yang “Tanggap, Tanggon, Trengginas”, yang berarti setia pada bangsa, tangguh dalam menghadapi tekanan, dan siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan. Luhut menegaskan, “Beliau ingin agar para menteri dan pembantunya di pemerintahan, punya karakter Tanggap, Tanggon, Trengginas, setia kepada tanah air dan bangsa, serta tak gentar terhadap tekanan apapun dan bagaimanapun yang kelak hadir di masa penugasan kami.”
Apresiasi untuk Kepemimpinan Prabowo
Luhut juga mengungkapkan rasa apresiasinya terhadap Prabowo yang memberinya kesempatan untuk mengisi materi pada hari kedua retreat. Ia merasa terhormat karena bisa berbagi pengalamannya tentang bagaimana Indonesia berhasil menghadapi tantangan besar dari tahun 2014 hingga 2024, termasuk pandemi COVID-19 dan krisis pangan global.
Tantangan yang Berhasil Diatasi dan Peran Teknologi Digital
Dalam sesi materi yang dibawakannya, Luhut membahas bagaimana Indonesia mampu mengatasi berbagai tantangan dengan pendekatan pemerintahan yang adaptif dan berbasis data. Salah satu kunci suksesnya adalah penerapan teknologi digital, yang memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien.
Luhut menekankan, “Melalui teknologi digital pula, kita bisa melakukan monitoring, evaluasi dan pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat, demi mendukung kolaborasi lintas sektor serta memastikan kebijakan yang kita ambil berdampak positif dan nyata bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara.”
Dengan kata-kata ini, Luhut menutup refleksinya tentang pentingnya teknologi dalam mendukung akselerasi pembangunan nasional dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih efektif di masa depan.