Tujuh ilmuwan dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menempatkan diri dalam daftar 2 persen ilmuwan teratas dunia untuk tahun 2024 yang dirilis oleh Universitas Stanford. Peringkat ini tidak hanya menunjukkan kontribusi mereka di dunia akademik, tetapi juga menegaskan daya saing riset Indonesia di panggung internasional.
Menurut laporan yang diambil dari database penulis yang disusun oleh Elsevier, peringkat ini menggunakan indikator kutipan terstandarisasi untuk menilai dampak dari publikasi ilmuwan. Prestasi ini menjadi tolok ukur penting dalam dunia akademik dan mengakui kontribusi signifikan para peneliti dalam perkembangan ilmu pengetahuan global.
Mari kita lihat profil tujuh ilmuwan yang membawa nama Undip ke kancah internasional:
- Prof Sugiharto, SPt MSc, PhD
- Peringkat: 57.173
- Fakultas: Peternakan dan Pertanian
- Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
- Kontribusi: Penelitian tentang pakan ternak untuk ketahanan pangan.
- Prof Dr Ir Hadiyanto, ST, MSc, IPU
- Peringkat: 58.005
- Fakultas: Teknik
- Expertise: Bioproses, Energi
- Kontribusi: Penelitian pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan.
- Prof Dr rer nat Heru Susanto, ST, MM, MT
- Peringkat: 142.790
- Fakultas: Teknik Kimia
- Expertise: Membran, Polimer
- Latar Belakang: Pendidikan sarjana dan magister di Undip, gelar doktor dari University of Duisburg Essen.
- Prof Dr Jamari, ST, MT, IPU
- Peringkat: 144.634
- Fakultas: Teknik
- Expertise: Tribology, Engineering Design
- Latar Belakang: Pendidikan di ITB dan gelar doktor dari Twente University.
- Prof Ir Tutuk Djoko Kusworo, ST, MEng, PhD
- Peringkat: 162.212
- Fakultas: Teknik Kimia
- Expertise: Membran, Pemisahan Gas
- Kontribusi: Editor di jurnal internasional tentang teknologi limbah.
- Prof Dr Ir Andri Cahyo Kumoro, ST, MT, IPU, ASEAN Eng
- Peringkat: 174.045
- Fakultas: Teknik Kimia
- Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
- Kontribusi: Penelitian tentang teknologi pemrosesan pangan.
- Dr Eng Achmad Widodo, ST, MT
- Peringkat: 242.283
- Fakultas: Teknik Mesin
- Expertise: Diagnosis dan Prognosis Kerusakan Menggunakan Kecerdasan Buatan
- Latar Belakang: Gelar dari Pukyong National University, Korea Selatan.
Universitas Diponegoro menunjukkan komitmennya dengan menyediakan fasilitas riset berkualitas, kolaborasi internasional, dan pendanaan untuk pengembangan riset. Selain itu, program pelatihan dan penghargaan bagi dosen dan peneliti berprestasi semakin mendorong inovasi dan penelitian berkualitas.
Dengan pencapaian ini, Undip tidak hanya menunjukkan kapasitasnya dalam dunia riset, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya. Seperti yang dinyatakan oleh Prof Sugiharto, “Inovasi dan penelitian adalah kunci untuk menghadapi tantangan global.”
Prestasi tujuh ilmuwan ini adalah pengingat bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sains dan teknologi. Apakah kita akan terus mendukung riset dan pendidikan untuk menciptakan lebih banyak inovasi di masa depan?
Sumber: Inews