Foto: prokalteng.jawapos.com

Kalteng Terancam Tertinggal! Akses Internet di Desa Masih Terbatas

Ketersediaan internet di pedesaan Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi isu yang sangat penting menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang, menegaskan bahwa siapapun yang nantinya terpilih sebagai kepala daerah di Kalteng, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, harus fokus pada perluasan akses internet hingga ke pelosok pedesaan. Ini bukan lagi sekadar keinginan, tetapi kebutuhan mendesak.

Teras Narang menyampaikan, “Di Kalteng kan sampai saat ini masih banyak desa yang blank spot atau belum terjangkau jaringan internet. Itulah kenapa siapapun nantinya yang terpilih di pilkada serentak tahun 2024 ini, harus punya kepedulian terhadap internet.”

Banyak desa di Kalteng yang hingga saat ini masih berada di area blank spot, artinya mereka belum memiliki akses internet yang memadai. Padahal, di era digital seperti sekarang, internet adalah kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk mengakses berbagai layanan, termasuk pendidikan dan informasi.

Seminar Akademik Universitas Terbuka Dorong Transformasi Digital

Pernyataan ini disampaikan Teras Narang usai menjadi pembicara dalam Seminar Akademik Universitas Terbuka (UT) Palangka Raya periode II tahun 2024. Seminar tersebut mengusung tema “Kalteng Digital: Kolaborasi Pemerintah dan Perguruan Tinggi Tingkatkan Cakap Digital Masyarakat.”

Seminar ini berfokus pada bagaimana kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta dapat mempercepat transformasi digital di Kalteng, terutama dalam menyediakan akses internet bagi daerah-daerah yang masih blank spot.

Menurut Teras Narang, inisiatif UT Palangka Raya melalui seminar ini patut diapresiasi karena dapat menjadi pendorong bagi pihak-pihak terkait untuk bersama-sama mewujudkan pemerataan akses internet. “Apa yang dilakukan UT Palangka Raya hari ini, bisa menjadi pendorong bagi kita meningkatkan lagi peranan dari pemerintah, perguruan tinggi dan pihak swasta melalui CSR-nya, agar tidak ada lagi wilayah-wilayah yang blank spot di Kalteng,” ujarnya.

Sejalan dengan Visi “Kalteng Harati”

Konsep “Kalteng Digital” yang diusung dalam seminar ini juga sejalan dengan visi “Kalteng Harati” yang dulu digagas oleh Teras Narang saat menjabat sebagai gubernur. Visi ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital di seluruh sektor kehidupan di Kalteng, termasuk mewujudkan konsep smart city dan smart people.

Teras Narang melihat bahwa transformasi digital ini sangat berpotensi membawa perubahan besar bagi Kalteng, terutama jika akses internet bisa diperluas hingga ke pedesaan. Pendidikan, layanan pemerintahan, serta ekonomi digital bisa berkembang dengan cepat jika masyarakat Kalteng memiliki akses internet yang baik.

Transformasi digital ini dapat diwujudkan melalui kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta. Pendidikan berbasis digital, seperti yang diinisiasi oleh Universitas Terbuka, menjadi salah satu contoh bagaimana transformasi ini bisa dimulai.

Kolaborasi Semua Pihak untuk Wujudkan Kalteng Digital

Teras Narang meyakini bahwa kolaborasi antara berbagai pihak merupakan kunci sukses dalam mewujudkan visi “Kalteng Digital” dan “Kalteng Harati”. Menurutnya, pemerintah daerah harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempercepat digitalisasi di Kalteng.

“Salah satu kunci sukses utama dan terutama untuk ini adalah kebutuhan akan kepala daerah yang peduli, paham, melek digitalisasi, dan mau serta berkomitmen dengan agenda digitalisasi,” tegasnya.

Dengan kepala daerah yang peduli dan memahami pentingnya internet bagi masyarakat, Kalteng dapat mewujudkan transformasi digital secara lebih cepat. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan kesepakatan bersama antar pihak juga menjadi syarat penting dalam merumuskan strategi untuk menghilangkan blank spot di pedesaan.

Arah Pembangunan Kalteng ke Depan

Kalteng memiliki potensi besar dalam mengembangkan transformasi digital, namun akses internet yang merata menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi. Tanpa adanya jaringan internet yang memadai, sulit bagi masyarakat di pedesaan untuk mengakses pendidikan berbasis digital, layanan pemerintah, atau bahkan terhubung dengan ekonomi digital.

Melalui kolaborasi yang intensif antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta, diharapkan Kalteng dapat mengatasi tantangan ini dan menjadi provinsi yang lebih siap menghadapi era digital.

Teras Narang menutup dengan harapan bahwa Pilkada 2024 akan melahirkan pemimpin yang paham akan pentingnya digitalisasi. Pemimpin tersebut diharapkan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada infrastruktur digital yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di era sekarang.

Kalteng Digital dan Kalteng Harati bukan hanya sekadar visi, tetapi juga menjadi arah pembangunan berkelanjutan yang akan membawa provinsi ini ke masa depan yang lebih cerdas dan terhubung.

More From Author

Foto: prokalteng.jawapos.com

Mahkamah Agung Cabut Larangan Media Sosial X di Brazil setelah Musk Bayar Denda 5 Juta Dollar

Foto: prokalteng.jawapos.com

Insiden Kebakaran Gereja Maranatha Picu Evaluasi Besar-besaran Pemadam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *