Jared Isaacman mengapung tepat di bawah palka kapsul naga SpaceX miliknya saat ia menunggu perjalanan antariksa pribadi yang pertama. Foto: SpaceX Broadcast

Spacewalk Pertama oleh Warga Sipil, Menandai Era Baru Eksplorasi Luar Angkasa

Khabar – Pada Kamis pagi, dunia saksikan sejarah baru dalam eksplorasi luar angkasa ketika Jared Isaacman, pengusaha miliarder dan petualang, melakukan spacewalk pertama oleh warga sipil. Momen ini menandai langkah signifikan dalam industri luar angkasa komersial yang kini membuka peluang lebih luas bagi non-astronaut untuk mengeksplorasi luar angkasa.

Siaran langsung dari misi Polaris Dawn memperlihatkan Isaacman dengan berani mengeluarkan kepala dan tubuhnya dari hatch kapsul SpaceX’s Dragon. Dalam video yang disiarkan langsung, Isaacman tampak melakukan berbagai manuver menakjubkan di sekitar kapsul. Tidak sendirian, Sarah Gillis, insinyur SpaceX dan anggota kru sipil, juga terlibat dalam spacewalk tersebut, meski hanya terikat dan memegang pegangan.

Spacewalk yang awalnya dijadwalkan pada pukul 2:23 pagi ET mengalami penundaan hingga hampir pukul 7 pagi, sebelum akhirnya Isaacman keluar dari hatch. Isaacman dan Gillis menghabiskan beberapa menit di luar kapsul, memperlihatkan ketangguhan spacesuit baru yang telah dikembangkan oleh SpaceX selama lebih dari dua tahun. Suit ini dirancang untuk melindungi para astronaut dari radiasi dan suhu ekstrem, serta memungkinkan mobilitas maksimal.

Spacewalk adalah aktivitas luar angkasa yang terkenal berisiko tinggi. Momen ini mengingatkan kita pada perjalanan astronaut NASA Ed White yang melakukan spacewalk pertama pada tahun 1965 dan menganggapnya sebagai pengalaman “paling sedih” saat kembali ke Gemini spacecraft. Kini, dengan misi Polaris Dawn yang tidak melibatkan NASA, namun dipimpin oleh Isaacman bersama kru Scott “Kidd” Poteet dan Anna Menon, ketinggian kapsul mencapai lebih dari 870 mil—tiga kali lebih tinggi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional—dan mengorbit Bumi enam kali sebelum kembali ke ketinggian lebih rendah.

Elon Musk menegaskan pentingnya akurasi dalam perhitungan trajektori untuk menghindari tabrakan dengan debris luar angkasa. Menurutnya, “Selama misi ini, Dragon akan bepergian melalui ketinggian orbit lebih dari 10 ribu satelit dan puing-puing luar angkasa. Tidak ada ruang untuk kesalahan dalam perhitungan kami.”

Isaacman juga menyampaikan harapannya untuk pencapaian lebih tinggi dengan merujuk pada program Artemis NASA. “Kami semua menantikan teman-teman kami di program Artemis untuk membawa kami ke ketinggian yang lebih besar,” ungkap Isaacman. Polaris Dawn adalah misi kedua Isaacman setelah Inspiration4 pada 2021, dengan rencana dua penerbangan lagi, termasuk misi ke Hubble Space Telescope dan penerbangan berawak pertama Starship.

Spacewalk oleh warga sipil ini bukan hanya sebuah pencapaian teknologi, tetapi juga sebuah tonggak penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa. Dengan keberanian dan inovasi yang ditunjukkan oleh Jared Isaacman dan timnya, kita diingatkan bahwa batasan dalam eksplorasi luar angkasa semakin melebur.

Namun, kita juga perlu memikirkan dampak jangka panjang dari teknologi ini. Apakah kita siap untuk mengatasi risiko yang ada dan memastikan keselamatan di luar angkasa? Ini adalah pertanyaan yang harus kita renungkan saat kita melangkah lebih jauh ke dalam era luar angkasa komersial.

Dengan pencapaian ini, apakah kita akan melihat lebih banyak inisiatif serupa dari pihak swasta di masa depan? Bagaimana pemerintah dan lembaga luar angkasa akan merespons perubahan ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membentuk masa depan eksplorasi luar angkasa dan membuka babak baru dalam perjalanan manusia ke luar angkasa.

More From Author

Jared Isaacman mengapung tepat di bawah palka kapsul naga SpaceX miliknya saat ia menunggu perjalanan antariksa pribadi yang pertama. Foto: SpaceX Broadcast

Kabinet Prabowo-Gibran: Banyak Profesional?

Jared Isaacman mengapung tepat di bawah palka kapsul naga SpaceX miliknya saat ia menunggu perjalanan antariksa pribadi yang pertama. Foto: SpaceX Broadcast

Nasab Habib Diperdebatkan: Guru Gembul Soroti Sentimen, Emosi, dan Kontroversi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *