KHABAR, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memaparkan strategi hilirisasi, pariwisata, dan digitalisasi untuk menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Strategi Meningkatkan PAD Lewat Hilirisasi dan Pariwisata
Dalam sesi tanya jawab bersama awak media se-Kalimantan Tengah yang digelar di depan Istana Gubernur Isen Mulang, 31 Juli 2025, Gubernur menggarisbawahi peta besar peningkatan PAD melalui pembagian wilayah pembangunan: barat, tengah, dan timur.
Gubernur menyampaikan bahwa wilayah barat akan difokuskan pada hilirisasi bauksit dan silika, serta pengembangan industri sawit.
Di wilayah tengah, fokus diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan jalur logistik untuk mendukung industri di Gunung Mas.
Sementara wilayah timur diarahkan untuk memutus ketergantungan pada Kalimantan Selatan dan mendorong ekspor langsung ke luar negeri, terutama melalui Pelabuhan Kepuas.
“Kami sudah petakan. Salah satu yang kami kejar itu tanjung puting. Di sana ada 80 ribu wisatawan,” kata Gubernur.
Ia menjelaskan bahwa dengan pembangunan hotel bertaraf internasional di kawasan wisata seperti Tanjung Puting, Tanjung Keluang, Sungai Buluh Besar dan Kecil, daerah akan memiliki potensi PAD yang sangat besar.
“Kalau kita buat hotel dengan 40 ribu kamar, bayangkan aja setahun. Hitung aja sendiri,” tambahnya.
Dukungan Infrastruktur dan Energi
Gubernur menyoroti pentingnya pembangunan Bendungan Muara Joloi sebagai salah satu kunci keberhasilan program ini.
Menurutnya, jika bendungan ini rampung, daerah seperti Barito tidak akan mengalami banjir lagi.
“Kerja bisa 12 bulan. Petani, nelayan, pariwisata semua bisa hidup. Bendungan ini juga bisa menghasilkan listrik sampai 400 ribu megawatt,” ujarnya.
Ia bahkan menyebut potensi aliran listrik bisa menjangkau seluruh Kalimantan, bahkan Malaysia.
Digitalisasi dan Dunia Pendidikan
Selain pembangunan fisik, Gubernur juga menanggapi apresiasi wartawan atas pencairan tunjangan guru dan kemajuan digitalisasi birokrasi di Kalimantan Tengah.
Gubernur mengakui pentingnya mempertahankan momentum digitalisasi dan menjadikannya alat percepatan pelayanan publik.
“Kami berkomitmen untuk terus digitalisasi. Ini sudah jadi program prioritas,” ucapnya.
Tantangan Regulasi dan Harapan Publik
Gubernur mengakui bahwa beberapa program masih menghadapi tantangan regulasi dari pemerintah pusat, khususnya dalam hal pengelolaan energi dan ekspor.
Namun ia meminta doa dan dukungan masyarakat agar semua rencana strategis ini bisa berjalan sesuai target.
“Karena sesuatu ini kan perlu regulasi. Tidak seperti mendek tangan. Doakan aja kami,” tuturnya.
Konteks Kegiatan
Pemaparan Gubernur ini disampaikan dalam forum tanya jawab santai bersama jurnalis Kalimantan Tengah, yang digelar setelah kegiatan jalan sore menyapa warga di sekitar Istana Gubernur Isen Mulang.
Kegiatan ini menjadi bentuk transparansi pemerintah daerah terhadap program-program strategis dan menjawab langsung isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat. (sav)