Khabar – Kota Melbourne kini tengah menjadi pusat perhatian dunia dengan diselenggarakannya ‘Land Forces International Defence Exposition 2024’ di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC). Pameran ini tidak hanya menampilkan teknologi dan perlengkapan militer terbaru, tetapi juga menyoroti kehadiran unik dari CV Sepatu SANI, produsen sepatu militer dari Indonesia.
CV Sepatu SANI: Dari Sepatu Komersial ke Sepatu Militer
CV Sepatu SANI, yang awalnya dikenal sebagai produsen sepatu komersial, mulai merambah ke pasar sepatu militer sejak tahun 2018. Ralfael Kwok dari CV Sepatu SANI menjelaskan bahwa partisipasi mereka dalam pameran ini adalah hasil dari peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. Ralfael mengatakan, “Secara geografis, negara terbesar paling dekat sama Australia kan kita,” seperti dikutip dari ABC Indonesia pada Minggu (15/9/2024). Ia menambahkan, “Banyak sekali perjanjian bilateral, seperti IA-CEPA, yang menurut saya sebuah momentum yang harus dipergunakan, enggak boleh miss out.”
Harapan besar diletakkan pada dukungan perwakilan Indonesia di Canberra dan Melbourne, serta pihak TNI, seperti Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa, Atase Militer KBRI di Canberra Kol. Cke Tomy Arvianto, dan Konsul Ekonomi KJRI Melbourne Bayu Rahmat Novita. “Menurutku, kalau pemerintahannya kita [Indonesia] udah oke nih, value Made in Indonesia itu bisa dinaikkan, bisa compete secara produksi,” ungkap Ralfael.
Kekacauan di Pameran: Bentrokan dan Kontroversi
Namun, pameran ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Selama acara, terjadi bentrokan antara kepolisian Victoria dan pengunjuk rasa di luar MCEC. Akibat bentrokan ini, puluhan warga ditangkap dan 24 polisi mengalami luka-luka. Kepolisian Victoria melaporkan gangguan dari pengunjuk rasa yang melempari batu, kaleng, kotoran kuda, serta semprotan asam. Warga dan saksi mata mengklaim bahwa polisi menggunakan kekuatan berlebihan. Beberapa jurnalis juga melaporkan penggunaan peluru karet dan gas.
Kepala Kepolisian Victoria, Komisaris Shane Patton, mengklarifikasi bahwa peluru karet yang digunakan adalah peluru tongkat busa keras.
Peserta Pameran dan Pandangan Terhadap Unjuk Rasa
Banyak peserta pameran enggan membahas unjuk rasa anti-perang yang terjadi di luar pameran. Beberapa peserta menganggap kemarahan pengunjuk rasa tidak beralasan dan menganggap bentrokan tersebut sudah kelewat batas.
Upaya Penguatan Hubungan Militer Australia-Indonesia
Pada akhir Agustus, Australia dan Indonesia mengumumkan upaya untuk memperkuat hubungan di bidang pertahanan dan militer. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menandatangani perjanjian yang mencakup kerja sama dalam keamanan maritim, penanggulangan terorisme, serta pendidikan dan pelatihan. “Perjanjian ini mencerminkan tekad bersama kita untuk mengembangkan kemitraan pertahanan dalam mendukung tatanan berbasis aturan global,” ujar Menhan Richard pada 29 Agustus lalu.
Kehadiran CV Sepatu SANI adalah langkah positif yang menunjukkan bagaimana industri lokal dapat bersaing di kancah internasional, memanfaatkan momen-momen penting dalam perjanjian bilateral seperti IA-CEPA. Semoga upaya ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia, tetapi juga membuka jalan bagi peluang-peluang baru yang lebih besar di masa depan.