KHABAR, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) menggelar Sosialisasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) Tahun 2025 pada Selasa, 30 Juli 2025, di Hotel Best Western Batang Garing, Palangka Raya.
Kegiatan ini melibatkan 225 peserta dari berbagai kalangan dan menjadi bagian dari strategi Disdagperin Kalteng untuk memperkuat dukungan terhadap produk-produk lokal.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Disdagperin tahun 2025.
Tujuan Sosialisasi BBI Kalteng 2025
Dalam laporannya, Kepala Disdagperin Kalteng, Norhani, S.Sos., M.AP menyebutkan empat tujuan utama kegiatan ini, yaitu:
- Menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk buatan Indonesia.
- Memperkuat daya saing produk lokal.
- Membangun budaya mendahulukan dan membeli produk dalam negeri.
“Gerakan Bangga Buatan Indonesia bukan sekadar promosi dagang. Ini adalah upaya membangun karakter bangsa melalui pilihan konsumsi yang sadar dan berpihak,” kata Norhani.
Partisipasi Beragam Peserta
Acara diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk:
- 75 mahasiswa universitas.
- 125 siswa SMA.
- 10 anggota PKK.
- 10 pelaku usaha lokal.
- 10 staf pendukung kegiatan.
Mereka mengikuti berbagai sesi edukasi, dialog, dan inspirasi sepanjang hari.
Tokoh-Tokoh dan Materi Inspiratif
Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, turut hadir dan menekankan pentingnya pelestarian kerajinan daerah seperti tenun, rotan, dan anyaman.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya, Prof. Dr. H. Ibnu Elmi A.S. Pelu, S.H., M.H., juga menyampaikan pentingnya membangun rasa percaya diri bangsa sejak dini melalui pendidikan.
Perwakilan dari Bank Kalteng hadir memberikan pemahaman mengenai akses pembiayaan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM agar usaha mereka berkembang secara berkelanjutan.
“Kolaborasi antara pemerintah, kampus, perbankan, dan masyarakat sipil menjadi pilar utama agar produk lokal kita naik kelas dan mendapat tempat di hati rakyat,” tambah Norhani.
Komitmen Berkelanjutan untuk Produk Lokal
Disdagperin menyatakan bahwa sosialisasi ini bukan kegiatan satu kali, tetapi akan terus bergulir di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.
Harapannya, gerakan ini mampu membentuk budaya konsumsi lokal yang kuat dan berkelanjutan di masyarakat.
Pemerintah provinsi optimistis kolaborasi lintas sektor dapat membuka ruang yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang dan bersaing secara nasional. (gnd)