Lubang ozon di Antartika dapat pulih sepenuhnya pada tahun 2066, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Lubang yang terbuka setiap tahun di kutub selatan bumi ini relatif kecil pada tahun ini. Jumlah ini menduduki peringkat ketujuh terkecil sejak upaya pemulihan dimulai pada tahun 1992.
Namun, lebih kecil tidak berarti kecil. Dengan luas hampir 8 juta mil persegi, rata-rata wilayah yang mengalami penipisan ozon bulanan di Antartika pada tahun ini hampir tiga kali lipat luas wilayah Amerika Serikat, kata NOAA dalam siaran persnya.
Pemulihan yang terjadi saat ini adalah hasil dari penurunan klorofluorokarbon (CFC), bahan kimia yang berbahaya bagi ozon dan telah dihapuskan secara bertahap berdasarkan Protokol Montreal.
Peraturan tersebut ditandatangani pada tahun 1987 untuk menghapuskan produk dan proses berbasis CFC pada tahun 2010.
Masuknya ozon secara tak terduga yang terbawa arus udara dari utara Antartika juga berkontribusi pada perbaikan lubang tersebut, kata para ilmuwan.
“Perbaikan bertahap yang kita lihat dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa upaya internasional untuk membatasi bahan kimia perusak ozon berhasil,” kata Paul Newman, pemimpin tim peneliti ozon NASA dan kepala ilmuwan ilmu bumi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Md.
