Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis, 30 Januari 2025. Namun, kenaikan ini tertahan oleh ancaman tarif AS terhadap impor minyak mentah dari Kanada dan Meksiko. Berikut adalah rangkuman lengkapnya!
Harga Minyak Brent dan Minyak Mentah AS Naik Tipis
Harga minyak Brent berjangka ditutup menguat 0,4% atau 29 sen ke posisi USD 76,87 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka AS juga naik tipis, ditutup naik 11 sen atau 0,2% ke posisi USD 72,73 per barel. Meski ada kenaikan, pasar tetap waspada karena ancaman tarif dari AS.
Phil Flynn, analis senior Price Futures Group, mengatakan, “Kita semakin dekat dengan tenggat waktu dan orang-orang mulai gelisah.” Kutipan ini menggambarkan ketegangan yang dirasakan oleh pelaku pasar.
Ancaman Tarif 25% oleh Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 25% paling cepat pada Sabtu, 1 Februari 2025, terhadap ekspor minyak mentah Kanada dan Meksiko ke AS. Ancaman ini terkait dengan pengiriman fentanyl melintasi perbatasan AS.
Gedung Putih menegaskan kembali rencana Trump untuk mengenakan tarif. Calon kepala Departemen Perdagangan AS juga menyatakan bahwa Kanada dan Meksiko dapat menghindari tarif jika bertindak cepat menutup perbatasan terhadap fentanyl.
Tony Sycamore, analis IG, menambahkan, “Ini adalah alasan utama mengapa minyak mentah diperdagangkan di tempatnya saat ini.” Ancaman tarif ini benar-benar membuat pasar minyak global waspada.
Dampak Badai Musim dan Stok Minyak Mentah AS
Badai musim yang melanda AS pekan lalu menghantam permintaan minyak. Akibatnya, stok minyak mentah AS naik 3,5 juta barel. Penyulingan pun memangkas produksi, sementara analis sebelumnya memperkirakan peningkatan stok sebesar 3,2 juta barel.
Kondisi cuaca ekstrem ini membuat pasar minyak AS mengalami tekanan tambahan. Meski begitu, kenaikan stok ini tidak terlalu signifikan memengaruhi harga minyak global.
Sanksi AS terhadap Rusia dan Dampaknya pada Ekspor Minyak
Sanksi terbaru AS terhadap Rusia juga memengaruhi pasar minyak global. Ekspor minyak mentah dari Pelabuhan Barat Rusia tertekan akibat sanksi ini. Ekspor minyak mentah Rusia diperkirakan turun 8% pada Februari dari rencana Januari, seiring peningkatan penyulingan di Rusia.
Sanksi ini membuat pasokan minyak global semakin terbatas, yang sebenarnya bisa mendorong kenaikan harga. Namun, ancaman tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko justru menahan kenaikan tersebut.
Kesimpulan: Pasar Minyak Global dalam Ketegangan
Harga minyak global naik tipis pada 30 Januari 2025, tetapi ancaman tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko menjadi penghambat utama. Faktor lain seperti badai musim di AS dan sanksi terhadap Rusia juga memengaruhi pasar. Pelaku pasar tetap waspada menunggu perkembangan lebih lanjut, terutama terkait kebijakan tarif AS.
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah harga minyak akan terus naik atau justru turun? Simak terus berita terbaru seputar harga minyak dan kebijakan global yang memengaruhinya!