KHABAR, PALANGKA RAYA – Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tahun 1446 H/2025 M menjadi momen penting untuk memperkuat iman umat Islam di Kalimantan Tengah. Ketua Fraksi PAN DPRD Kalteng, Tomy Irawan Diran, mengajak umat untuk menggali hikmah dan makna mendalam dari peristiwa bersejarah ini.
Tomy, yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, mengingatkan bahwa Isra Miraj adalah perjalanan spiritual yang tidak hanya luar biasa dalam sejarah Islam, tetapi juga penuh dengan pesan moral. “Isra Miraj adalah peristiwa luar biasa yang menjadi momen penting dalam perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa ini, beliau menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama umat Islam,” ujarnya dengan penuh semangat, pada Senin (27/1/2025).
Momen Penuh Makna: Perjalanan Isra dan Miraj
Isra Miraj terbagi menjadi dua bagian utama yang memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, sebuah perjalanan fisik yang penuh dengan keberkahan.
Selanjutnya, Miraj adalah perjalanan spiritual yang lebih luar biasa. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju langit, hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk lainnya. “Perjalanan ini mengingatkan kita tentang pentingnya salat sebagai tiang agama. Selain menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT, salat juga mengajarkan kedisiplinan, ketenangan jiwa, dan menjaga hubungan erat dengan Sang Pencipta,” ungkap Tomy dengan penuh harapan.
Salat sebagai Landasan Spiritual
Salat, sebagai inti dari peringatan Isra Miraj, memiliki makna yang sangat mendalam. Bagi Tomy, salat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan tiang agama yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan. Salat mengajarkan umat Islam untuk selalu menjaga kedisiplinan, ketenangan jiwa, dan kedekatan dengan Allah SWT.
Tomy berharap, peringatan Isra Miraj tahun ini dapat menjadi waktu yang tepat untuk refleksi diri bagi umat Islam. Ia mengajak seluruh umat untuk terus memperbaiki kualitas ibadah dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga kita semua dapat terus memperkuat iman dan amal, serta menjadikan salat sebagai landasan spiritual dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
(asp)