KHABAR, KUALA KURUN – Indonesia tengah bersiap menuju bonus demografi 2045, ketika jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi. Momentum ini dinilai bisa menjadi peluang emas sekaligus ancaman, termasuk bagi Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Peringatan DPRD Gumas
Anggota DPRD Gumas, Tuah D. Tanggalong, mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas agar segera mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi era tersebut.
“Generasi muda Kabupaten Gunung Mas sejak sekarang harus dibekali bukan hanya dengan pendidikan formal, tapi juga keterampilan vokasi, literasi digital, jiwa kewirausahaan, hingga pembentukan karakter unggul agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” kata Tuah, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, bonus demografi hanya datang sekali. Jika tidak disiapkan dengan matang, generasi muda justru akan menjadi beban pembangunan.
Pentingnya Sektor Strategis
Tuah menilai Pemkab Gumas perlu memperkuat sejumlah sektor agar bonus demografi bisa dikelola dengan baik, yakni:
- Pendidikan
- Kesehatan
- Olahraga
- Pelatihan keterampilan
Selain itu, kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri juga penting agar generasi muda siap masuk ke pasar kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru.
Tantangan Era Digital
Di era digital, Tuah menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi anak muda Gumas.
“Penguasaan teknologi informasi itu bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Tanpa penguasaan teknologi, generasi muda Gunung Mas akan tertinggal dalam persaingan kerja, kesulitan mengakses informasi, kurang produktif dan inovatif serta kehilangan daya saing global,” ucapnya.
Menuju Indonesia Emas 2045
Lebih jauh, Tuah mendorong agar Pemkab Gumas memiliki strategi matang dalam membina generasi muda.
“Ingat ya, bonus demografi itu peluang emas. Tinggal bagaimana Pemkab Gumas bersama masyarakat mampu mengelolanya, sehingga generasi muda Gumas tidak hanya jadi penonton, melainkan pemain utama dalam panggung sejarah 2045,” tegas anggota Komisi II DPRD Gumas tersebut.
Dengan pengelolaan yang tepat, generasi muda diharapkan tidak hanya siap menghadapi 2045, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan menuju Indonesia Emas.
(nh)