Pada Minggu, 6 Oktober 2024, Paus Fransiskus kembali membuat pengumuman penting bagi Gereja Katolik. Pengangkatan 21 kardinal baru dari berbagai negara diumumkan saat Doa Angelus di Basilika Santo Petrus. Salah satu yang terpilih adalah Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Uskup Keuskupan Bogor sekaligus Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pengangkatan ini menjadi sorotan penting bagi umat Katolik di Indonesia.
Dalam pidato yang disampaikan di hadapan ribuan umat dan peziarah yang hadir, Paus menyampaikan bahwa konsistori atau upacara pengangkatan para kardinal akan diadakan pada tanggal 8 Desember 2024, bertepatan dengan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda.
Tambahan Kardinal Indonesia: Tiga Kardinal yang Mewakili
Dengan pengangkatan Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Indonesia sekarang memiliki tiga kardinal yang berperan penting dalam Gereja Katolik dunia. Dua kardinal lainnya adalah Uskup Agung Emeritus Jakarta, Julius Darmaatmadja, yang kini tinggal di Girisonta setelah pensiun, dan Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta.
Penambahan jumlah kardinal dari Indonesia ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi umat Katolik di tanah air. Kardinal adalah posisi tinggi di hierarki Gereja Katolik, dan mereka berperan penting dalam pemilihan Paus serta menentukan arah kebijakan Gereja secara global.
Bagi Mgr. Paskalis sendiri, pengangkatan ini merupakan sebuah amanah besar. Beliau adalah uskup pertama dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diangkat menjadi kardinal. Ini menunjukkan betapa luasnya representasi Gereja Katolik di berbagai wilayah Indonesia, tidak hanya terbatas di kota-kota besar seperti Jakarta.
Konsistori pada 8 Desember 2024 dan Peran Penting dalam Yubileum Harapan 2025
Tanggal 8 Desember 2024 telah dipilih oleh Paus Fransiskus sebagai momen penting dalam kalender Gereja Katolik. Selain menjadi waktu untuk konsistori, acara ini juga berlangsung sebelum pembukaan Yubileum Harapan 2025, sebuah momen besar bagi umat Katolik di seluruh dunia. Yubileum ini akan menjadi perayaan yang sarat dengan makna, memberikan kesempatan bagi umat untuk merayakan iman mereka dan meneguhkan harapan di masa depan.
Selain itu, pengangkatan kardinal ini juga terjadi setelah berakhirnya Sesi Kedua Sinode tentang Sinodalitas di Vatikan. Sinodalitas merupakan salah satu prioritas Paus Fransiskus, di mana ia mendorong agar Gereja lebih inklusif, transparan, dan lebih melibatkan umat dalam pengambilan keputusan.
21 Kardinal Baru: Representasi Global dalam Kepemimpinan Gereja
Pengangkatan 21 kardinal baru ini mencerminkan semangat globalisasi dalam kepemimpinan Gereja Katolik di bawah Paus Fransiskus. Para kardinal yang dipilih berasal dari berbagai negara di dunia, memperlihatkan betapa luasnya jangkauan Gereja dan perannya dalam masyarakat internasional.
Selain Mgr. Paskalis Bruno Syukur dari Indonesia, berikut adalah beberapa kardinal lain yang turut diangkat:
- Mgr. Carlos Gustavo Castillo Mattasoglio, Uskup Agung Lima dari Peru
- Mgr. Vicente Bokalic Iglic, Uskup Agung Santiago del Estero dari Argentina
- Mgr. Tarcisio Isao Kikuchi, Uskup Agung Tokyo dari Jepang
- Mgr. Pablo Virgilio Siongco David, Uskup Kalookan dari Filipina
Daftar ini mencakup perwakilan dari hampir seluruh benua, menunjukkan bahwa Gereja Katolik benar-benar global dan tidak terbatas hanya di Eropa atau Amerika Latin saja, seperti yang mungkin sering dipersepsikan oleh banyak orang.
Harapan dan Tanggung Jawab Baru bagi Gereja di Indonesia
Pengangkatan Mgr. Paskalis tentu membawa harapan besar bagi umat Katolik Indonesia. Tidak hanya menjadi tanda bahwa suara Indonesia semakin diakui di kancah internasional, tetapi juga membawa tanggung jawab baru. Tanggung jawab tersebut adalah bagaimana peran Gereja di Indonesia bisa semakin berkembang dan berkontribusi dalam isu-isu global, baik dalam dialog antaragama, keadilan sosial, maupun perdamaian dunia.
Ini menjadi bukti nyata bahwa Gereja Katolik di Indonesia tidak hanya menjadi “penonton” dalam dinamika global, tetapi juga sebagai “pemain” aktif. “Pengangkatan ini bukan hanya sekedar kehormatan pribadi, tapi ini adalah kehormatan bagi seluruh umat Katolik di Indonesia,” ujar Mgr. Paskalis dalam wawancara singkat setelah pengumuman tersebut.