Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan penjelasan terkait dugaan keterlibatan puluhan prajurit TNI dalam peristiwa penyerangan terhadap warga sipil di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat malam (8/11).
Menurut Agus, kejadian ini berawal dari konflik antara anggota TNI dan sekelompok pemuda yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
Kronologi kejadian ini bermula saat dua anggota TNI menegur beberapa pemuda yang melakukan kebut-kebutan dengan sepeda motor di area umum.
Teguran tersebut ditujukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.
Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh pemuda yang ditegur, sehingga berujung pada adu mulut dan perkelahian.
“Diawali oleh anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota, karena kan mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan. Anggota Kodam I (Bukit Barisan) menegur, tidak terima,” ungkap Jenderal Agus dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11). “Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal.”
Jenderal Agus menegaskan bahwa aksi geng motor yang sering kebut-kebutan di jalan harus segera ditindak untuk menjaga ketertiban dan ketenangan masyarakat.
Aksi kebut-kebutan ini dinilai mengganggu ketertiban umum dan membahayakan warga sekitar.
“Harus ditertibkan karena kan meresahkan masyarakat, mengganggu juga jalan-jalan umum, kan kebanyakan juga motornya bodong,” tegas Agus.
Pangdam I Bukit Barisan telah melakukan tindakan cepat dengan mengunjungi keluarga korban dan memberikan pengobatan kepada mereka yang terluka.
Selain itu, proses hukum terhadap anggota yang diduga terlibat dalam insiden ini tengah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Pangdam sudah ambil langkah-langkah, ke rumahnya yang meninggal, yang di RS diobati. Anggota pun sekarang sedang kita proses ya,” kata Jenderal Agus.
Baca: 33 Oknum TNI Serang Desa di Deli Serdang, Tewaskan 1 Warga: Kronologi
Sebanyak 33 prajurit TNI diduga terlibat dalam penyerangan ini, yang mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menjelaskan bahwa para prajurit tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, yang diduga terkonfirmasi (terlibat) ada 33 orang. Oknum pelaku yang sudah terkonfirmasi diduga terlibat sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan,” jelas Dody pada Minggu (10/11).