Beredarnya kabar penangkapan seorang pria di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menarik perhatian banyak warganet di media sosial X.
Mereka mempertanyakan identitas pria berbaju putih yang ditangkap polisi, apakah benar ia adalah pengusaha Ivan Sugianto.
Penampilan pria tersebut dianggap tidak menyerupai sosok Ivan yang dikenal publik.
Baca: Ivan Sugianto, Pria yang Paksa Murid Menggonggong, Ditangkap di Bandara Juanda
Namun, pihak kepolisian dengan tegas membantah keraguan tersebut.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, memastikan bahwa pria yang ditangkap adalah Ivan Sugianto yang asli.
Dalam tanggapannya, AKP Rina Shanty menyatakan bahwa tugas utama polisi adalah menegakkan hukum sesuai prosedur yang berlaku.
Ia tidak mau terpengaruh oleh opini atau komentar yang berkembang di media sosial.
“Tugas polisi adalah melakukan penindakan hukum. Mau netizen bilang kami bagaimana, itu urusan netizen. Mau kami klarifikasi kayak gimana, tetap nanti blunder sama netizen,” ujar Rina pada Jumat (15/11/2024), seperti dikutip dari Surya.co.
Ia juga menepis tudingan bahwa proses penangkapan Ivan menggunakan “stuntman” atau figur pengganti.
Rina menegaskan, Ivan Sugianto telah resmi ditahan di Polrestabes Surabaya.
Proses penangkapan hingga penahanan Ivan Sugianto berlangsung terbuka dan dapat disaksikan oleh awak media.
Rina menjelaskan bahwa wartawan diberikan akses penuh untuk mendokumentasikan momen ini, termasuk:
- Ketibaan Ivan di Polrestabes Surabaya: Awak media menyaksikan langsung saat Ivan turun dari kendaraan polisi.
- Proses Pemeriksaan: Ivan menjalani pemeriksaan di kantor Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
- Masuk Tahanan: Setelah pemeriksaan, Ivan dikawal masuk ke ruang tahanan.
Foto dan video yang diambil wartawan menjadi bukti nyata bahwa proses hukum dilakukan secara transparan.
Selain keraguan soal identitas, muncul juga kabar miring yang menyebut Ivan Sugianto akan menikmati fasilitas mewah selama di tahanan.
Kabar ini mencuat karena Ivan dikenal memiliki banyak relasi dengan pejabat kepolisian.
Menanggapi tuduhan ini, Rina memastikan bahwa tidak ada perlakuan istimewa di ruang tahanan Polrestabes Surabaya.
Ia menjelaskan bahwa semua ruang tahanan di Polrestabes Surabaya tidak ada kasur atau AC, semua tahanan mendapatkan perlakuan yang sama tanpa fasilitas mewah.