Khabar – Bagaimana jika kita tahu bahwa setengah dari penduduk dunia tidak memiliki perlindungan sosial? Angka ini mungkin mengejutkan, tetapi laporan terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 50% dari populasi global masih terabaikan dalam hal perlindungan sosial. Hal ini semakin memperlihatkan ketidakadilan global yang mendalam, terutama bagi mereka yang berada di negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Menurut laporan tersebut, sekitar 75% dari populasi di 50 negara yang paling terdampak perubahan iklim, atau sekitar 2,1 miliar orang, tidak memiliki perlindungan sosial sama sekali. “Kesenjangan yang mencolok dalam hak atas perlindungan sosial merupakan cerminan dari dunia kita yang sangat terpecah belah,” ungkap Mia Seppo, Asisten Direktur Jenderal ILO.
Namun, bagaimana krisis iklim berhubungan dengan perlindungan sosial? Direktur Jenderal ILO, Gilbert Houngbo, menjelaskan bahwa krisis iklim adalah ancaman serius bagi keadilan sosial. “Krisis iklim memengaruhi kita semua dan merupakan ancaman tunggal yang paling serius bagi keadilan sosial saat ini,” ujarnya dalam laman resmi United Nations. Ini menandakan bahwa perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga isu sosial yang mendalam.
Perlindungan sosial, di sisi lain, memainkan peran penting dalam membantu individu beradaptasi dan mengatasi dampak perubahan iklim. Ini termasuk manfaat seperti jaminan pendapatan dan akses ke layanan kesehatan, yang sangat vital untuk memastikan bahwa transisi menuju energi hijau dan ekonomi rendah karbon tidak meninggalkan siapa pun. “Perlindungan sosial sangat penting untuk memastikan bahwa transisi energi hijau dan rendah karbon yang sedang berlangsung tidak meninggalkan siapa pun,” kata Houngbo.
Laporan ILO merekomendasikan agar investasi dalam perlindungan sosial menjadi prioritas utama, termasuk dukungan untuk negara-negara dengan ruang fiskal terbatas. Penting juga untuk mendesak kerja sama pemerintah dalam memaksimalkan pelaksanaan perlindungan sosial.
Jonalyn Millana, pemantau kesehatan dalam proyek kegiatan uang tunai untuk ILO, juga memberikan pandangannya: “Saya lebih terlindungi sekarang karena jika terjadi sesuatu, saya akan memiliki sesuatu untuk diterima seperti misalnya asuransi.” Ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan sosial dalam memberikan rasa aman dan stabilitas kepada individu.
Apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Kesenjangan perlindungan sosial adalah masalah global yang harus segera diatasi. Krisis iklim memperparah situasi ini, dan perlindungan sosial bisa menjadi kunci untuk membantu masyarakat beradaptasi dan bertahan. Investasi dalam perlindungan sosial bukan hanya tindakan kemanusiaan, tetapi juga langkah penting dalam menghadapi tantangan iklim yang semakin besar.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan yang tepat, kita bisa bergerak menuju dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Mari kita dukung upaya-upaya yang mendorong perlindungan sosial dan bekerja sama untuk masa depan yang lebih cerah bagi semua.