Peneliti Ekonomi dari CSIS, Adinova Fauri, berharap Presiden Prabowo Subianto segera melakukan evaluasi terhadap para pembantunya di Kabinet Merah Putih. Evaluasi ini dianggap sebagai kewajiban penting untuk menilai kinerja menteri dan program yang dijalankan.
Pentingnya Evaluasi dalam Good Governance
Fauri menekankan bahwa evaluasi merupakan komponen krusial dalam membentuk good governance. “Mungkin sedikit tambahan terkait dengan tadi ya. Yang perlu kita ingat, evaluasi itu adalah komponen yang memang seharusnya menjadi standar untuk membentukkan good governance. Jadi itu memang suatu kewajiban untuk selalu ada evaluasi,” ungkapnya.
Evaluasi Kinerja dan Program Kerja
Lebih jauh, Fauri mendorong agar evaluasi tidak hanya difokuskan pada menteri dan wakil menteri, tetapi juga pada program kerja yang dilaksanakan. Ia berpendapat bahwa “Poin yang kedua adalah selain dari evaluasi kinerja menteri, menurut saya yang lebih penting adalah evaluasi programnya juga.” Kegagalan dalam mencapai tujuan pembangunan, menurutnya, tidak selalu disebabkan oleh kinerja menteri, tetapi juga oleh desain program yang kurang efektif.
“Jadi jangan sampai misalnya belum tentu kegagalan itu ada di menterinya, misalnya jangan-jangan dari desain programnya memang sudah tidak baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan itu tadi,” jelas Fauri.
Efektivitas Program yang Dijalankan
Fauri juga berharap agar evaluasi mencakup efektivitas program yang sedang dijalankan. “Jadi tidak hanya dari evaluasi tingkatan menterinya, tapi juga seharusnya evaluasi ada di tingkatan program dan kebijakan,” tegasnya.
Rencana Evaluasi oleh Presiden Prabowo
Dalam konteks ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo, mengungkapkan bahwa Prabowo berencana untuk mengevaluasi seluruh menteri dan wakil menteri setiap enam bulan. Rencana ini muncul sebagai respons terhadap kritik mengenai “kabinet gemuk” yang terdiri dari 48 menteri dan 56 wakil menteri.
“Saya sudah dengar, bahwa setelah 6 bulan, bulan Maret/April tahun depan, setiap menteri dan wakil menteri akan dievaluasi,” kata Hashim.
Kriteria dalam Evaluasi
Hashim menjelaskan bahwa evaluasi ini penting untuk menilai kinerja para menteri. “So ini kalau dalam 6 bulan pertama, maaf, yang kurang efisien, korupsi, atau kurang berdaya atau mungkin lelah, kurang tenaga, akan dievaluasi. Dia (Prabowo) orangnya tegas. Saya kira banyak yang sudah tahu.”
Kesimpulan
Evaluasi kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi harapan dari berbagai kalangan, termasuk peneliti ekonomi. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan kinerja para menteri dan efektivitas program yang dijalankan dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik.