© Bisnis.com

BPI Danantara: Mesin Ekonomi Kedua Indonesia, Dengan Dana Kelolaan US$10,8 Miliar

Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diprediksi akan menjadi pendorong utama masuknya investor ke Indonesia. Ekonom Senior Indef, Aviliani, menilai bahwa BPI Danantara akan memberikan kepercayaan lebih bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia, terutama dalam sektor-sektor yang membutuhkan investasi besar seperti infrastruktur.

Peran BPI Danantara Dalam Menarik Investor

Aviliani menjelaskan bahwa investor, khususnya yang terlibat dalam proyek infrastruktur publik, sangat membutuhkan mitra yang dapat memberikan jaminan. Dengan adanya BPI Danantara, diharapkan investor bisa merasa lebih aman untuk berinvestasi. Menurutnya, aset-aset yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan jaminan yang kuat bagi investor. Hal ini membuat sektor infrastruktur di Indonesia semakin menarik untuk dikelola bersama oleh pihak swasta dan pemerintah.

Tujuan dan Harapan dari BPI Danantara

BPI Danantara memiliki tujuan besar untuk menjadi mesin penggerak ekonomi kedua setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPI Danantara, Muliaman D. Hadad. Ia menjelaskan bahwa lembaga ini akan mengonsolidasikan aset negara yang sebelumnya terpisah dan mengembangkannya untuk kepentingan ekonomi nasional. Muliaman berharap dengan adanya BPI Danantara, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat pesat.

Muliaman D. Hadad menegaskan, “Istilahnya menjadi engine kedua setelah APBN. Jadi, ada gerakan ekonomi karena APBN, serta ada gerakan ekonomi karena juga konsolidasi dan leverage. Jadi, mudah-mudahan keinginan mencapai pertumbuhan yang tinggi itu bisa.”

Rencana Pengelolaan dan Proyeksi Dana

Dalam rencananya, BPI Danantara akan dikembangkan menjadi superholding perusahaan BUMN yang dapat mengelola aset negara secara efisien. Pada tahap awal, dana yang akan dikelola diproyeksikan mencapai US$10,8 miliar, yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA). Sebanyak tujuh BUMN akan dikonsolidasikan ke dalam BPI Danantara, dengan total aset yang diperkirakan mencapai US$600 miliar.

Angka ini diprediksi akan terus berkembang, dengan proyeksi jumlah aset yang bisa meningkat hingga US$982 miliar dalam beberapa tahun mendatang. Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh BPI Danantara dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menarik lebih banyak investor ke Indonesia.

BPI Danantara hadir sebagai lembaga yang diharapkan mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menarik lebih banyak investor. Dengan tujuan untuk mengonsolidasikan aset negara dan mendukung sektor infrastruktur, BPI Danantara berperan penting sebagai mitra yang aman bagi investor. Pengelolaan yang profesional dan transparan diharapkan akan membawa dampak positif dalam jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.

More From Author

© Bisnis.com

Polri Sita Rp2,88 Triliun Barang Bukti Narkoba, 3.965 Tersangka Ditangkap!

© Bisnis.com

Utang Baru Rp 775,86 Triliun di 2025, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *