Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Pendidikan Matematika Butuh Perubahan! Begini Rencana Mendikbud!

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan rencana untuk memperkuat metode pelajaran matematika di tingkat TK dan SD. Tujuannya adalah menjadikan matematika lebih mudah dicerna oleh anak-anak, bukan sekadar sebagai perhitungan serius, melainkan sebagai pengenalan konsep dasar yang menyenangkan.

Pentingnya Pendidikan Matematika

Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan matematika, mengingat banyak pelajar yang menganggapnya sebagai momok. Ia menjelaskan, “Tingkat numerasi dan literasi di Indonesia masih rendah, sehingga pendidikan matematika sangat penting.” Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengubah cara pengajaran matematika agar lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Metode Pembelajaran yang Menyenangkan

Dalam rangka membuat matematika lebih menyenangkan, Kementerian Pendidikan sedang menyiapkan program pelatihan khusus bagi guru matematika. Program ini bertujuan untuk memberikan metode yang lebih kreatif dan sesuai dengan tingkat intelektualitas anak. Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat belajar matematika tanpa merasa tertekan atau bingung.

Estimasi Hasil Program

Mu’ti juga menyampaikan bahwa hasil dari program penguatan matematika ini baru akan terlihat setelah empat tahun pelaksanaannya. Ia menegaskan bahwa hasilnya tidak akan muncul pada tahun 2025 karena program baru akan dimulai pada tahun tersebut. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang dari Kementerian Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia.

Kritik terhadap Mutu Pendidikan

Namun, tidak semua pihak sependapat dengan langkah ini. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyoroti perlunya peningkatan mutu pendidikan dasar secara menyeluruh. Berdasarkan skor PISA 2022 yang dikeluarkan oleh OECD, Indonesia berada di urutan kedua terbawah di Asia Tenggara dengan skor 359 untuk membaca, 366 untuk matematika, dan 383 untuk sains. Ubaid berpendapat bahwa skor ini mencerminkan tantangan serius yang harus dihadapi oleh sistem pendidikan kita.

Efektivitas Perubahan Kurikulum

Ubaid juga menilai bahwa perubahan kurikulum dalam sepuluh tahun terakhir belum memberikan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan. Ia mengungkapkan, “Ini enggak ngaruh apa-apa terhadap kualitas ini.” Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada upaya untuk memperbaiki kurikulum, implementasi dan efektivitasnya masih perlu ditingkatkan agar bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Dengan semua rencana dan kritik yang ada, jelas bahwa penguatan metode pengajaran matematika di Indonesia memerlukan perhatian serius dan kerja keras dari semua pihak. Mari kita dukung langkah ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

More From Author

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Persepi Panggil LSI dan Poltracking: Kualitas Data Dipertanyakan!

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Agustin Teras Narang: Senator Kalimantan Tengah Terima Penghargaan dari Lemhannas!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *