Berita mengejutkan datang dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Pada Jumat, 25 Oktober 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair resmi membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP.

Keputusan mendadak ini menimbulkan kontroversi di kalangan mahasiswa, terutama terkait hak menyuarakan pendapat atas pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Aksi protes mahasiswa FISIP Unair terkait pemerintahan baru diekspresikan melalui pemasangan karya seni satire berupa karangan bunga yang ditujukan kepada Prabowo-Gibran.

Karangan bunga tersebut dipasang pada Selasa, 22 Oktober 2024, sekitar pukul 15.00 WIB di Taman Barat FISIP, namun hanya bertahan hingga pukul 18.45 WIB karena cuaca buruk. Meski begitu, karya ini sempat viral di media sosial seperti X dan TikTok, mendapat dukungan luas dari mahasiswa.

Pada Kamis, 24 Oktober 2024, Ketua Komisi Etik Fakultas memanggil BEM FISIP Unair untuk klarifikasi terkait pemasangan karangan bunga tersebut.

Hari berikutnya, pada Jumat, 25 Oktober 2024, Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, bersama jajarannya memenuhi panggilan Komisi Etik. Pada sore harinya, BEM FISIP Unair menerima surat resmi dari dekanat yang menyatakan pembekuan organisasi. Surat bernomor 11048/TBUN3/FISIP/KM/042024 itu menegaskan status pembekuan BEM FISIP secara administratif.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, menjelaskan bahwa sejak awal terbentuk, BEM FISIP berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi Civitas Akademika FISIP Unair, dengan menumbuhkan jiwa kritis dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.

Ia menyatakan bahwa hampir semua program kerja yang dijanjikan telah terlaksana, termasuk pembuatan karya seni satire yang mengekspresikan pendapat mahasiswa.

Sampai saat ini, BEM FISIP Unair masih dalam proses penguatan internal dan belum melakukan diskusi lebih lanjut dengan Dekan FISIP terkait pembekuan ini.

Rapat terakhir dengan Dekan FISIP dijadwalkan pada 28 Oktober 2024, pukul 08.00 WIB. Dekan FISIP Unair, Prof. Dr. Drs. Bagong Suyanto, M.Si, mengkonfirmasi bahwa pertemuan dengan BEM FISIP akan berlangsung sesuai jadwal.

Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, juga membenarkan kabar pembekuan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk berkomunikasi serta memberikan bantuan advokasi jika diperlukan. Ia menegaskan komitmennya dalam mendukung BEM FISIP dalam situasi ini.