Viralnya tagar #KaburAjaDulu di media sosial memicu diskusi panas di masyarakat. Ada yang mendukung ide untuk meninggalkan Indonesia, ada juga yang memilih bertahan dan berjuang. Fenomena ini menyoroti krisis kepercayaan terhadap pemerintahan serta pentingnya evaluasi di internal kabinet Prabowo-Gibran.
Tagar #KaburAjaDulu Jadi Sorotan
Tagar #KaburAjaDulu mendadak trending di berbagai platform media sosial. Bukan sekadar candaan, tagar ini menjadi refleksi keresahan sebagian masyarakat.
Ada yang merasa pesimis dengan kondisi politik dan ekonomi, hingga terpikir untuk mencari kehidupan lebih baik di luar negeri. Namun, ada pula yang menilai bahwa meninggalkan negara bukanlah solusi, melainkan justru harus berkontribusi dalam perubahan.
Pandangan Analis Politik Boni Hargens
Analis politik Boni Hargens angkat bicara terkait fenomena ini. Menurutnya, tagar ini adalah bentuk kebebasan berekspresi yang sekaligus menjadi kritik dan masukan bagi pemerintah.
“Saya yakin, Pak Prabowo dan Mas Wapres Gibran sangat menghargai masukan dan kritik dari masyarakat,” ujar Boni.
Menteri Kabinet Harus Lebih Bijak
Boni menyoroti reaksi para menteri kabinet terhadap kritik masyarakat. Menurutnya, pejabat harus lebih rasional dan tidak reaktif terhadap suara publik.
“Pembantu-pembantu presiden harus lebih bijak dan rasional dalam merespons kritik. Jangan jadi domba yang tidak menaati gembalannya,” tegasnya.
Problem Trust: Antara Krisis Kepercayaan dan Harapan
Boni menjelaskan bahwa tidak ada yang salah jika seseorang ingin tinggal di luar negeri. Namun, jika tagar #KaburAjaDulu muncul karena krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, maka ini menjadi alarm bahaya.
Untuk itu, pemerintah perlu menjadikan kritik ini sebagai bahan evaluasi dan perbaikan agar hubungan dengan rakyat tetap harmonis.
Evaluasi dan Reshuffle Kabinet
Boni mendukung langkah Presiden Prabowo untuk mengevaluasi dan merombak kabinet jika diperlukan. Menteri atau wakil menteri yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan sebaiknya diganti.
“Menteri-menteri atau wakil menteri yang tidak sejalan atau tidak bisa bekerja bersama Presiden Prabowo dan Wapres Gibran mesti dievaluasi, bila perlu dievakuasi dari kabinet,” katanya.
Stabilitas Pemerintahan Jadi Kunci
Menurut Boni, stabilitas pemerintahan hanya bisa dicapai jika ada kepercayaan antara rakyat dan pemerintah.
“Pemerintahan Prabowo-Gibran baik-baik saja. Yang bermasalah adalah para pembantu ada yang tidak mampu menterjemahkan Asta Cita dalam tindakan politik dan dalam kinerja mereka,” pungkasnya.
Tagar boleh viral, kritik boleh tajam, tapi solusi tetap harus dicari. Bagaimana menurutmu? Apakah #KaburAjaDulu adalah jawaban, atau justru kita harus #BertahanDanBangun?