Acara “Ruang Gagasan”” antara calon gubernur & wakil gubernur Kalimantan Tengah yang diadakan oleh BEM Universitas Palangka Raya jadi sorotan publik. Dalam ajang yang digelar di Aula Palangka UPR pada Selasa, 24 September 2024, hanya 2 dari 4 paslon yang datang. Ini tentu jadi tanda tanya besar, mengingat acara ini adalah kesempatan penting bagi para calon untuk menyampaikan gagasan mereka kepada publik, terutama mahasiswa.

Menurut Gubernur BEM FEB UPR, Herman Fland Dakhi, ketidakhadiran dua calon gubernur tersebut menunjukkan kurangnya komitmen terhadap para pemilih muda. “Sangat disayangkan bahwa dari empat calon gubernur yang diundang, hanya dua calon yang hadir. Ketidakhadiran dua calon lainnya tentu mengurangi kesempatan bagi kita semua untuk mendengar dan mengevaluasi gagasan mereka secara langsung. Hal ini juga menunjukkan kurangnya komitmen mereka dalam berinteraksi dengan pemilih muda yang kritis dan berpendidikan,” tegas Herman.
Isu Ekonomi yang Belum Tersampaikan dengan Jelas

Dua calon yang hadir, yaitu pasangan nomor urut 1 Willy-Habib dan pasangan nomor urut 4 Razak-Sri Suwanto, memang mendapat apresiasi karena keberanian mereka untuk datang dan beradu gagasan. Namun, Herman juga memberikan kritik terhadap visi dan misi mereka, terutama dalam hal ekonomi. Menurutnya, ada beberapa poin penting yang masih belum tersampaikan dengan jelas.
“Saya mengapresiasi keberanian dan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam acara ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait visi dan misi yang mereka sampaikan, terutama dalam bidang ekonomi,” lanjut Herman.
Poin-Poin Kritik BEM FEB UPR:
- Keterbukaan dan Transparansi
Visi dan misi yang disampaikan oleh kedua calon dinilai masih kurang detail, terutama dalam hal implementasi program ekonomi. Menurut Herman, masyarakat membutuhkan rencana yang lebih jelas dan terukur terkait bagaimana program-program ekonomi akan dijalankan dan diawasi. - Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Kedua calon juga dianggap masih kurang menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal. Sektor UMKM dan pertanian berkelanjutan seharusnya jadi prioritas, karena ini akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. - Infrastruktur Ekonomi
Isu penting lainnya adalah pengembangan infrastruktur ekonomi. Masih banyak wilayah di Kalimantan Tengah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. - Inovasi dan Teknologi
Dalam era digital, Herman juga mengingatkan bahwa inovasi dan teknologi harus menjadi salah satu fokus utama. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dalam ekonomi global. - Keberlanjutan dan Lingkungan
Pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan lingkungan dapat berdampak negatif jangka panjang. Program ekonomi yang disampaikan oleh calon gubernur harus mempertimbangkan keberlanjutan untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan perlindungan lingkungan.
Apa yang Bisa Dipelajari?
Mahasiswa, tentu sebagai pemilih muda yang kritis, tentu ingin mendengar langsung gagasan dari semua calon, terutama terkait isu-isu ekonomi yang sangat penting bagi masa depan Kalimantan Tengah.
Herman berharap bahwa aspirasi dari BEM FEB UPR bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kedua calon dalam menyempurnakan visi dan misi mereka. “Saya berharap masukan ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para calon gubernur dalam menyempurnakan visi dan misi mereka,” tutup Herman.